KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Jabar Banten Syariah atau Bank BJB Syariah berencana untuk mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di pasar modal Indonesia pada tahun 2027 atau paling lambat 2028.

Direktur Operasional Bank BJB Syariah Vicky Fitriadi membeberkan, wacana IPO ini dilayangkan sejalan dengan melihat besarnya potensi pasar dan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bank BJB Syariah memandang langkah strategis menuju IPO ini sebagai bagian dari aksi korporasi untuk memperkuat permodalan.

Sinergi Djarum Foundation, Pemerintah, dan Peneliti Bawa Asa Konservasi Elang Jawa

"Melalui IPO, Bank BJB Syariah siap memperkuat struktur permodalan dan mendorong ekspansi bisnis yang agresif, didukung pengembangan teknologi serta akselerasi digitalisasi," terang Vicky kepada Kontan, Selasa (8/7).

Baca Juga: BJB Syariah Targetkan Pembiayaan Emas Tumbuh 28,67% di Tahun 2025

Vicky meyakini, langkah strategis ini akan turut serta memperkuat daya saing, meningkatkan kinerja, dan memberikan nilai tambah berkelanjutan bagi seluruh stakeholder.

Hingga saat ini, Vicky menjelaskan bahwa Bank BJB Syariah terus mematangkan persiapan menuju Initial Public Offering (IPO). Bahkan, ternyata Bank BJB Syariah telah melakukan kajian sejak tahun 2021 lalu.

"Sejak tahun 2021, Bank telah melaksanakan kajian pre-IPO dengan dukungan advisor profesional, dan hingga kini terus meningkatkan kinerja serta memperkuat tata kelola yang baik sebagai pondasi menuju pencatatan saham di pasar modal," tambahnya.

Lebih lanjut, Bank BJB Syariah juga telah resmi mencatatkan sukuk perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adalah Sukuk Wakalah bi al-Istitsmar Subordinasi I Tahun 2025 yang senilai Rp 300 miliar.

Baca Juga: Bank BJB Syariah Menargetkan IPO Pada Tahun 2027

Vicky mengatakan bahwa kesuksesan penerbitan Sukuk Wakalah Subordinasi senilai Rp 300 miliar yang oversubscribed hampir 4 kali ini menjadi bukti kepercayaan investor dan landasan kuat menuju pencatatan saham di bursa. 

"IPO ini diharapkan dapat memperkuat Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dan membuka peluang ekspansi lebih luas bagi Bank BJB Syariah ke depan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News