KONTAN.CO.ID - Salah satu fokus Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2018 adalah penguatan pendidikan vokasi. Sekitar Rp 6 triliun dari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 dialokasikan untuk penguatan pendidikan vokasi. Sejumlah Rp 1,79 triliun rencananya digunakan untuk kerjasama industri, Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK), lembaga kursus dan pelatihan berstandar nasional. Selebihnya, Rp 4,3 triliun digunakan untuk sarana dan prasarana. Akan tetapi pemerintah pusat terganjal sejumlah kendala. Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan pemerintah pusat masih terkendala pada data dan pemetaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di daerah. “Kita tadi membicarakan seperti apa kesiapan SMK-SMK kita. Artinya, SMK kita itu kan sekarang kewenangannya ada di pemerintah daerah, ada di provinsi dan bukan di Kementerian Pendidikan. Sehingga, pemerintah pusat perlu pemetaan lebih lanjut,” jelasnya saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Perekonomian, Jumat (18/8) malam.
Perkuat vokasi, pemerintah terkendala data
KONTAN.CO.ID - Salah satu fokus Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2018 adalah penguatan pendidikan vokasi. Sekitar Rp 6 triliun dari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 dialokasikan untuk penguatan pendidikan vokasi. Sejumlah Rp 1,79 triliun rencananya digunakan untuk kerjasama industri, Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK), lembaga kursus dan pelatihan berstandar nasional. Selebihnya, Rp 4,3 triliun digunakan untuk sarana dan prasarana. Akan tetapi pemerintah pusat terganjal sejumlah kendala. Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan pemerintah pusat masih terkendala pada data dan pemetaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di daerah. “Kita tadi membicarakan seperti apa kesiapan SMK-SMK kita. Artinya, SMK kita itu kan sekarang kewenangannya ada di pemerintah daerah, ada di provinsi dan bukan di Kementerian Pendidikan. Sehingga, pemerintah pusat perlu pemetaan lebih lanjut,” jelasnya saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Perekonomian, Jumat (18/8) malam.