KONTAN.CO.ID - BEIJING. Menghadapi penolakan dari sejumlah negara, Huawei nyatanya masih mampu bertahan. Bahkan, pendapatan Huawei terus menunjukkan kenaikan. Baru-baru ini pabrikan produk elektronik asal China tersebut mengumumkan laporan keuangannya untuk tiga kuartal pertama di tahun 2020. Berdasarkan data resmi yang dilaporkan Huawei, selama periode ini, pendapatan Huawei mencapai 671,3 miliar Yuan atau lebih dari US$ 100 miliar, naik 9,9% dari tahun lalu di periode yang sama.
Dari sisi laba, margin laba bersih Huawei sekitar 8,0%. Sepanjang tiga kuartal pertama tahun 2020, pada dasarnya Huawei telah berhasil memenuhi target pendapatan. Sebelumnya, pada analis pasar yang memperkirakan bahwa Huawei akan gagal, atau setidaknya kesulitan, untuk berhasil mencapai target. Saat ini segala kegiatan produksi dan operasional Huawei menghadapi tantangan yang cukup signifikan. Gelombang boikot, terutama dari AS, serta pembatasan produksi akibat pandemi jadi salah satu yang membuat Huawei kerepotan. Baca Juga: Game Genshin Impact jadi harapan baru industri game China di tengah pandemi Sebagai raksasa teknologi China, Huawei tentunya memiliki beragam unit bisnis yang untungnya bisa bersaing di sektor masing-masing. Meskipun dikenal sebagai produsen smartphone, bisnis lain Huawei ternyata juga cukup meyakinkan. Saat ini Huawei sedang memaksimalkan kemampuannya dalam teknologi informatika seperti AI, cloud, 5G, dan komputasi.