Perlambatan China memukul bursa regional



TOKYO. Menjelang sore, pergerakan bursa Asia masih tampak melempem. Pada pukul 15.33 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,4% menjadi 118,26. Sekitar tujuh sektor dari sepuluh sektor yang terhimpun dalam indeks Asia memerah. Kondisi itu tidak mengherankan mengingat indeks acuan di bursa Asia ramai-ramai dilanda aksi jual. Indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang, misalnya, turun 0,6%. Sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,2%. indeks Kospi Korea Selatan turun 0,1%, dan indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,4%. Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Asia antara lain: Fanuc Corp yang turun 2,5% di Tokyo, Samsung Electronics CO turun 0,7% di Seoul, dan Sumitomo Heavy Industries Ltd turun 2%. Salah satu sentimen negatif yang menggerus kinerja bursa Asia adalah data ekonomi China yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan terbesar dalam delapan bulan terakhir pada indeks manufaktur China.

"Saham-saham yang berhubungan dengan China anjlok pada transaksi hari ini. Perekonomian China belum sampai ke titik terendahnya. Saya memprediksi, kuartal depan kondisinya lebih buruk lagi dan harga saham akan terpangkas lebih besar. Sulit melihat akan terjadi pemulihan ekonomi pada akhir tahun ini," jelas Norihiro Fujito, senior investment strategist Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co. Sekadar informasi, indeks MSCI Asia Pacific sudah melorot 8% dari posisi tertingginya tahun ini yang tercipta pada 29 Februari lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie