KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlambatan ekonomi China tahun ini diproyeksikan bakal berdampak signifikan pada pertumbuhan permintaan komoditas ekspor. Pangsa pasar China yang cukup besar, menyumbang sekitar 30%-40% dari total pertumbuhan ekonomi global akan turut memengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia. Ekonom DBS Masyita Crystallin mengatakan, perlambatan ekonomi China akan berpengaruh terhadap perdagangan global, terutama terhadap perdagangan komoditas dan barang-barang konsumen. “Hal ini sangat jelas, ketika China masuk angin maka seluruh perdagangan dunia akan terpengaruh,” kata Masyita, dalam laporan DBS yang terbit pada Senin (4/2). Perlambatan ekonomi China juga berpengaruh terhadap negara-negara Asia, seperti Indonesia, India, Thailand dan Filipina. Menurutnya, pertumbuhan PDB Indonesia diperkirakan stabil di kisaran 5,1% secara year on year (yoy) pada kuartal IV 2018 karena didukung peningkatan konsumsi dan investasi publik.
Perlambatan ekonomi China akan berdampak signifikan pada ekonomi Asia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlambatan ekonomi China tahun ini diproyeksikan bakal berdampak signifikan pada pertumbuhan permintaan komoditas ekspor. Pangsa pasar China yang cukup besar, menyumbang sekitar 30%-40% dari total pertumbuhan ekonomi global akan turut memengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia. Ekonom DBS Masyita Crystallin mengatakan, perlambatan ekonomi China akan berpengaruh terhadap perdagangan global, terutama terhadap perdagangan komoditas dan barang-barang konsumen. “Hal ini sangat jelas, ketika China masuk angin maka seluruh perdagangan dunia akan terpengaruh,” kata Masyita, dalam laporan DBS yang terbit pada Senin (4/2). Perlambatan ekonomi China juga berpengaruh terhadap negara-negara Asia, seperti Indonesia, India, Thailand dan Filipina. Menurutnya, pertumbuhan PDB Indonesia diperkirakan stabil di kisaran 5,1% secara year on year (yoy) pada kuartal IV 2018 karena didukung peningkatan konsumsi dan investasi publik.