KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah 1,30% ke level 3.937,63 pada akhir perdagangan Selasa (24/3). IHSG diprediksi masih akan kembali
bearish pada perdagangan besok Kamis. Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, IHSG akan cenderung melemah dengan level
support 3.800 hingga 3.600. Sementara untuk level resistennya berada di 4.000.
Baca Juga: OJK minta perdagangan di Bursa Efek Indonesia dipersingkat "Akibat potensi perlambatan ekonomi yang disebabkan virus corona," kata Hendriko ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (24/3). Hendriko menjelaskan sejauh ini memang penyebaran Covid-19 masih menjadi sentimen negatif yang berpengaruh signifikan terhadap pasar. Sehingga, sentimen-sentimen positif yang ada seperti pemangkasan suku bunga, neraca dagang positif, serta kebijakan relaksasi belum bisa mendongkrak kembali IHSG. Menurut Hendriko yang perlu ditingkatkan adalah minat ekonomi masyarakat. Sebab yang terjadi saat ini permintaan masyarakat terganggu karena kekawatiran Covid-19. "Sehingga demand-nya minim walau supply sudah diberikan relaksasi dan lain sebagainya," imbuhnya. Sementara itu, dalam risetnya Analis Panin Sekuritas William Hartanto memperkirakan IHSG hari Kamis akan menguji
resistance MA5 yang pada saat ini berada pada 4.130, sehingga penurunannya diprediksi akan lebih terbatas. Ada indikasi jenuh MACD histogram. "IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam kisaran 3.800 sampai dengan 4.130," katanya dalam keterangan yang diterima, Selasa (24/3).
Meskipun masih melemah, William melihat ada harapan IHSG
rebound ke depan. Sebab pada perdagangan Selasa kemarin, di tengah
net sell asing yang masih besar IHSG mampu ditutup di level
support 3.918.
Baca Juga: IHSG turun 1,30% ke 3.937 pada penutupan perdagangan Selasa (24/3) Asal tahu saja, IHSG mencatatkan
net sell hingga Rp 629,59 miliar. Jika kondisi seperti ini bertahan hingga akhir pekan, maka akan memberikan harapan IHSG
rebound di bulan April. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi