Perlambatan ekonomi global berlanjut sampai 2016



JAKARTA. Perekonomian dunia belum bisa keluar dari perlambatan. Tahun 2016 belum menjadi tahun yang baik untuk pertumbuhan global lantaran ekonomi China yang terkontraksi ke bawah.

Dalam laporan terbaru Moody's berjudul "Revisi Ke Bawah Outlook Ekonomi 2016", pertumbuhan ekonomi negara yang tergabung dalam G20 tahun depan adalah 2,8%, lebih rendah dari prediksi awal 3,1%. Penyebab utama lembaga pemeringkat internasional ini merevisi kembali ekonomi global adalah karena China.

Moody's melihat ekonomi China tahun depan hanya tumbuh 6,3%, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya 6,5%. Senior Vice President Moody's Marie Diron mengatakan pertumbuhan yang lebih lambat di China ini membuat harga komoditas dalam waktu dekat tidak bisa mengalami peningkatan.

"Sebuah periode yang lama dari rendahnya harga komoditas akan menyebabkan pendapatan dan investasi dari ekspor komoditas ekonomi negara G20 lebih rendah," ujar Marie dalam laporannya akhir pekan lalu.

Kebijakan yang diambil China saat ini untuk mendorong ekspornya hanya akan menjadi sebagian kebijakan untuk mengimbangi perlambatan yang terjadi di negeri tirai bambu tersebut. Dengan lesunya ekonomi global termasuk China ini, Indonesia sebagai negara yang tergabung dalam G20 tentu berpengaruh.

Moody's memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan berada pada rentang 4%-5%, sama dengan prediksi ekonomi Indonesia tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto