JAKARTA. Kalangan bankir pesimistis pertumbuhan kredit konsumsi bakal menunjukkan perbaikan. Bahkan, perbankan di Indonesia hanya mematok angka pertumbuhan kredit satu digit (single digit) pada tahun 2015 mendatang. Hal tersebut ditetapkan dengan sejumlah pertimbangan, seperti perlambatan pertumbuhan ekonomi, pengetatan loan to value (LTV) kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB), serta pembatasan jumlah kartu kredit. Henry Koenaifi, Direktur Konsumer Bank Central Asia (BCA), memperkirakan pertumbuhan kredit konsumsi tahun depan akan berkisar 8%–10%. Pada tahun ini saja, Henry mengaku pertumbuhan kredit KPR dan KKB sangat kecil.
Perlambatan kredit konsumsi kian nyata
JAKARTA. Kalangan bankir pesimistis pertumbuhan kredit konsumsi bakal menunjukkan perbaikan. Bahkan, perbankan di Indonesia hanya mematok angka pertumbuhan kredit satu digit (single digit) pada tahun 2015 mendatang. Hal tersebut ditetapkan dengan sejumlah pertimbangan, seperti perlambatan pertumbuhan ekonomi, pengetatan loan to value (LTV) kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB), serta pembatasan jumlah kartu kredit. Henry Koenaifi, Direktur Konsumer Bank Central Asia (BCA), memperkirakan pertumbuhan kredit konsumsi tahun depan akan berkisar 8%–10%. Pada tahun ini saja, Henry mengaku pertumbuhan kredit KPR dan KKB sangat kecil.