KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan uang beredar luas (M2) di Indonesia, yang tercatat oleh Bank Indonesia (BI) mencapai 5,2% secara tahunan alias year on year (YoY) pada bulan April 2025, menunjukkan kondisi ekonomi yang stagnan. Dengan berbagai indikator, seperti menurunnya ekspor serta hambatan pada belanja pemerintah, menjadi faktor dalam perlambatan likuiditas. David Ernest Sumual, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), menegaskan bahwa perlambatan dalam pertumbuhan M2 sejalan dengan situasi ekonomi yang cenderung stagnan. “Karena kan kelihatan sumber likuiditas atau M2 itu yang utama empat, dari ekspor , belanja pemerintah, pertumbuhan kredit, satu lagi pertumbuhan investasi,” ujar David kepada Kontan.co.id, Jumat (23/5).
Perlambatan Pertumbuhan Uang Beredar (M2) Menunjukkan Stagnasi Ekonomi Indonesia
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan uang beredar luas (M2) di Indonesia, yang tercatat oleh Bank Indonesia (BI) mencapai 5,2% secara tahunan alias year on year (YoY) pada bulan April 2025, menunjukkan kondisi ekonomi yang stagnan. Dengan berbagai indikator, seperti menurunnya ekspor serta hambatan pada belanja pemerintah, menjadi faktor dalam perlambatan likuiditas. David Ernest Sumual, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), menegaskan bahwa perlambatan dalam pertumbuhan M2 sejalan dengan situasi ekonomi yang cenderung stagnan. “Karena kan kelihatan sumber likuiditas atau M2 itu yang utama empat, dari ekspor , belanja pemerintah, pertumbuhan kredit, satu lagi pertumbuhan investasi,” ujar David kepada Kontan.co.id, Jumat (23/5).