Perlambatan properti China tekan harga logam industri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga logam industri tertekanan setelah dirilisnya perlambatan harga rumah baru di China bulan Februari. Sebagian besar harga logam industri di London Metal Exchange (LME) akhir pekan lalu ditutup melemah dari sebelumnya. Hanya aluminium saja yang mencatatkan pergerakan stabil.

Biro Statistik China merilis harga rata-rata rumah baru di 70 kota besar China naik 0,2% pada bulan Februari. Meski tumbuh tetapi kenaikannya masih lebih rendah dari pertumbuhan bulan Januari yang mencapai 0,3%.

Andri Hardianto, Analis PT Asia Tradepoint Futures menyebut, jatuhnya sektor properti di China memang cukup berpengaruh pada harga komoditas logam industri. Pasalnya selama ini negeri Tirai Bambu merupakan konsumen terbesar komoditas global. Alhasil jika terjadi perlambatan maka permintaan komoditas juga akan terkoreksi.


“Kalau permintaan lambat bisa terjadi kelebihan pasokan,” terangnya.

Seperti dikutip dari Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (16/3) harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulanan turun 0,46% ke level US$ 6.888 per metrik ton.

Harga timah melemah 0,12% ke level US$ 21.000 per metrik ton dan nikel melemah 0,04% ke level US$ 13.625 per metrik ton. Sedangkan aluminium stabil pada level US$ 2.085 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia