Perlu Anda Tahu, Ini Gejala dan Penyebab Mata Kering



MOMSMONEY.ID - Berikut ini gejala dan penyebab mata kering yang perlu Anda tahu.

Sindrom mata kering adalah kondisi yang umum terjadi pada setiap individu. 

Seringkali, kondisi ini terjadi karena air mata yang diproduksi tidak memiliki kualitas yang baik untuk menjaga kelembapan mata.


Air mata manusia memiliki komposisi air, garam, minyak, lendir dan protein. 

Fungsi air mata adalah untuk melumasi dan melembapkan permukaan mata agar tetap halus.

Normalnya, air mata akan melembapkan permukaan mata ketika berkedip. 

Pada mata kering, produksi maupun kualitas air mata mengalami gangguan, sehingga permukaan mata tidak terlumasi dengan baik.

Kondisi tersebut menimbulkan sindrom mata kering atau disebut juga dry eye syndrome.

Meskipun umum terjadi, mata kering dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, iritasi, hingga gangguan penglihatan.

Baca Juga: Mudah, Ini 7 Cara Mengatasi Iritasi Mata Perih dengan Bahan Alami

Gejala mata kering

Gejala-gejala mata kering bervariasi antara individu, mulai dari yang ringan hingga berat.

Beberapa tanda umum mata kering yang sering muncul, mengutip siaran pers KMN EyeCentre, meliputi:

  • Mata memerah
  • Terasa panas dan perih seperti terbakar
  • Mata tiba-tiba gatal
  • Lebih sensitif terhadap cahaya
  • Penglihatan kabur
  • Terasa seperti ada benda asing di mata
  • Keluar lendir dari mata
Seringkali, gejala tersebut semakin memburuk setelah beraktivitas di depan komputer, membaca buku, atau berada di lingkungan ber-AC.

Baca Juga: Mitos dan Fakta Seputar Katarak yang Wajib Anda Ketahui, Simak yuk

Penyebab mata kering

Ada banyak faktor yang menjadi penyebab mata tidak mendapatkan pelumasan yang baik dari air mata.

Berikut adalah beberapa hal yang menjadi penyebab sindrom mata kering, melansir siaran pers KMN EyeCentre:

1. Produksi air mata berkurang

Faktor ini merupakan penyebab utama dari sindrom mata kering. 

Ketika kelenjar air mata di mata tidak memproduksi air mata yang cukup, mata akan kekurangan kelembapan.

Hal ini dapat terjadi karena faktor penuaan, perubahan hormonal, atau kondisi medis tertentu.

Seperti diabetes, rheumatoid arthritis, sindrom Sjögren, lupus, atau gangguan tiroid.

2. Kualitas air mata yang buruk

Air mata terdiri dari tiga lapisan: lapisan air, lapisan minyak dan lapisan lendir.

Ketika salah satu lapisan ini tidak berfungsi dengan baik, seperti lapisan minyak yang diproduksi oleh kelenjar Meibomian di kelopak mata yang tidak mencukupi, maka air mata tidak dapat melapisi mata secara efektif.

Seringkali hal ini terjadi pada kondisi seperti blepharitis, meibomian gland dysfunction (MGD), atau rosacea.

Baca Juga: Bisa Cegah Diabetes, Ini Sederet Manfaat Jus Tomat untuk Kesehatan Tubuh

3. Lingkungan yang kering

Faktor lingkungan juga dapat memengaruhi kesehatan mata. 

Paparan jangka panjang terhadap lingkungan yang berdebu, berangin, atau ber-AC dapat menyebabkan penguapan air mata yang lebih cepat, meningkatkan risiko mata kering.

Pekerjaan atau lingkungan yang membutuhkan fokus penglihatan yang intens, seperti penggunaan komputer atau perangkat elektronik dalam waktu yang lama, juga bisa mengurangi frekuensi kedipan sehingga menyebabkan mata kering.

4. Penggunaan obat-obatan tertentu

Beberapa obat-obatan, seperti antihistamin, antidepresan, kontrasepsi oral, obat tekanan darah, dan obat-obatan tertentu untuk penyakit autoimun, bisa mengurangi produksi air mata dan memicu mata kering.

5. Penggunaan lensa kontak

Pemakaian lensa kontak dalam waktu yang lama bisa mengganggu produksi air mata alami dan menyebabkan mata kering. 

Kontak lensa yang tidak sesuai atau tidak dirawat dengan baik juga dapat meningkatkan risiko iritasi dan ketidaknyamanan pada mata.

Penting untuk diketahui bahwa beberapa faktor penyebab mata kering bisa saling berhubungan dan memengaruhi satu sama lain.

Jika Anda mengalami gejala mata kering yang berkelanjutan atau mengganggu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mata untuk mendiagnosis penyebab yang mendasarinya dan mendapatkan pengobatan yang sesuai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan