Perlu Dikaji Ulang, Makan Siang Gratis Bisa Bebani APBN 2025



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menyepakati anggaran untuk program makan bergizi gratis mencapai Rp 71 triliun untuk tahun 2025.

Hanya saja, Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menilai bahwa dengan anggaran tersebut, maka program makan bergizi gratis hanya akan mampu mencakup 14 juta orang penerima manfaat.

Nah, apabila program tersebut dijalankan secara penuh, yakni mencakup sekitar 80 juta orang penerima manfaat bisa menalan anggaran di kisaran Rp 400 triliun per tahun.


Baca Juga: Bank Dunia: Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Tak Efektif Atasi Stunting

"Bahkan dengan anggaran hanya Rp 71 triliun saja, beban dari dari implementasi janji populis ini akan sangat berat untuk ditanggung oleh APBN," ujar Yusuf kepada Kontan.co.id, Selasa (25/6).

Dirinya berharap pemerintahan yang baru yakni Prabowo Subianto bisa bersedia mempertimbangkan ulang program makan bergizi gratis agar tidak membenani APBN secara masif.

"Jika benar program makan siang gratis hanya menelan anggaran Rp 71 triliun pada 2025, ini tetap berat untuk ditanggung oleh APBN 2025," katanya. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa alokasi anggaran untuk tahap pertama sebesar Rp 71 triliun sudah memperhitungkan berdasarkan prioritas daerah dan jumlah penerimanya.

Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Dinilai Bebani APBN

Itu sudah ada kalkulasi berdasarkan prioritas daerah kemudikan indeks dan jumlah (penerima)," ujar Airlangga kepada awak media di DPR RI, Senin (24/6).

Airlangga bilang, daerah yang akan menjadi fokus program makan bergizi gratis salah satunya akan menyasar daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) terlebih dahulu.

"Salah satunya (daerah 3T)," kata Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli