Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, Bank Indonesia (BI) akan mengoptimalkan bauran kebijakan mereka. Caranya, melonggarkan kembali kebijakan makroprudensial yang diharapkan bisa tetap mendorong sisi permintaan kredit perbankan, khususnya kredit konsumsi. Selanjutnya, pelonggaran kebijakan makroprudensial bank sentral ini akan mendorong sektor properti residensial, yang pertumbuhannya masih stagnan dalam tiga tahun terakhir. Bila kelonggaran itu berlaku, dari sisi pemerintah harus menyiapkan sejumlah kebijakan lanjutan. Pertama, menjamin ketersediaan pasokan properti. Sebab biasanya, pelonggaran aturan ini bakal disertai dengan permintaan. Khususnya, untuk rumah susun dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk menengah ke bawah karena tempat tinggal merupakan kebutuhan primer.
Perlu dukungan pemerintah
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, Bank Indonesia (BI) akan mengoptimalkan bauran kebijakan mereka. Caranya, melonggarkan kembali kebijakan makroprudensial yang diharapkan bisa tetap mendorong sisi permintaan kredit perbankan, khususnya kredit konsumsi. Selanjutnya, pelonggaran kebijakan makroprudensial bank sentral ini akan mendorong sektor properti residensial, yang pertumbuhannya masih stagnan dalam tiga tahun terakhir. Bila kelonggaran itu berlaku, dari sisi pemerintah harus menyiapkan sejumlah kebijakan lanjutan. Pertama, menjamin ketersediaan pasokan properti. Sebab biasanya, pelonggaran aturan ini bakal disertai dengan permintaan. Khususnya, untuk rumah susun dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk menengah ke bawah karena tempat tinggal merupakan kebutuhan primer.