KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Berdasarkan Kajian Institute for Essential Services Reform (IESR), demi mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% dibutuhkan investasi hingga US$ 120 miliar. Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa bilang kajian IESR memprediksi kebutuhan investasi yang berkisar US$ 80 miliar hingga US$ 120 miliar tidak dibarengi dengan realisasi investasi lima tahun terakhir yang cenderung stagnan. Baca Juga: Pertumbuhan proyek EBT era Jokowi tidak lebih baik dari SBY
Perlu investasi US$ 120 miliar untuk mencapai target EBT 23% di 2025
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Berdasarkan Kajian Institute for Essential Services Reform (IESR), demi mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% dibutuhkan investasi hingga US$ 120 miliar. Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa bilang kajian IESR memprediksi kebutuhan investasi yang berkisar US$ 80 miliar hingga US$ 120 miliar tidak dibarengi dengan realisasi investasi lima tahun terakhir yang cenderung stagnan. Baca Juga: Pertumbuhan proyek EBT era Jokowi tidak lebih baik dari SBY