Perlu Memupuk Komponen Foreign Currency Reserves untuk Perkuat Cadangan Devisa



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi cadangan devisa pada akhir tahun 2023 meningkat. Pada Desember 2023, cadangan devisa Indonesia tercatat US$ 146,38 miliar atau naik 6,01% dari November 2023. 

Bila menilik komponen pembentuk cadngan devisa, peningkatan terjadi pada seluruh komponen pembentuk, dengan peningkatan tertajam pada komponen foreign currency reserves. 

Mengutip data Special Data Dissemination Standard (SDDS) di laman resmi Bank Indonesia (BI), komponen tersebut tercatat US$ 131,98 miliar atau naik 6,58% secara bulanan. 


Foreign currency reserves terdiri dari uang kertas asing dan simpanan, serta derivatif keuangan. Komponen ini juga bisa berupa surat berharga seperti penyertaan, saham, obligasi, dan instrumen pasar uang lainnya.

Baca Juga: Cadangan Devisa Akhir Tahun 2023 Meningkat, Seluruh Komponen Pembentuknya Naik

Foreign currency reserves juga mencakup tagihan otoritas moneter kepada orang asing atau bukan penduduk (nonresiden). 

Nah, di tengah ketidakpastian yang tinggi, cdangan devisa yang kuat bisa menjadi salah satu amunisi. 

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengungkapkan, BI bisa memupuk salah satu komponen cadangan devisa, yaitu foreign currency reserve tersebut. 

“Sebaiknya bank sentral mengumpulkan cadangan devisa dalam bantuk forein currency reserves. Karena cenderung lebih likuid, apalagi dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS),” tutur Riefky kepada Kontan.co.id, Kamis (11/1). 

Namun, Riefky juga menegaskan kalau peningkatan komponen cadangan devisa juga akan sangat tergantung dengan faktor-faktor yang memengaruhi. 

Seperti contohnya, dalam dua bulan terakhir salah satu pendorong utama cadangan devisa adalah kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) yang sudah mulai menunjukkan progresnya. 

Baca Juga: Cadangan Devisa Akhir 2023 Cetak Rekor Tertinggi, Bagaimana Proyeksi di Tahun 2024?

Pada tahun 2024, Riefky melihat fluktuasi cadangan devisa masih akan cukup besar. 

Namun, ada potensi cadangan dveisa kana terjaga, dengan adanya kebijakan DHE SDA dan kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada semester II-2024. 

Ini akan mendorong nilai tukar rupiah untuk bergerak di kisaran Rp 14.800 per dolar AS hingga Rp 15.200 per dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi