Kalau ditanya kapan Indonesia tidak boleh lagi tergantung pada Sumber Daya Alam (SDA), jawaban saya adalah sejak hari ini. Bahkan lebih jauh lagi harusnya sejak dulu kita seharusnya tidak boleh lagi tergangung pada SDA untuk membangun perekonomian bangsa ini. Menurut saya, SDA itu merupakan anugerah Tuhan. Tentu patut kita syukuri. Tapi manusia Indonesia juga harus berusaha mengolah pemberian Tuhan tersebut menjadi produk manufaktur yang bernilai tambah lebih atau tinggi. Sebagai contoh, Arab Saudi saat ini sudah mulai menyadari itu. Meskipun julah penduduknya jauh lebih kecil daripada Indonesia, dan punya cadangan minyak yang melimpah, mereka mulai mengurangi ketergantungan pada minyak yang merupakan kekayaan alamnya. Apalagi dengan kita yang punya SDA terbatas, sementara jumlah penduduk besar.
Perlu perubahan mindset
Kalau ditanya kapan Indonesia tidak boleh lagi tergantung pada Sumber Daya Alam (SDA), jawaban saya adalah sejak hari ini. Bahkan lebih jauh lagi harusnya sejak dulu kita seharusnya tidak boleh lagi tergangung pada SDA untuk membangun perekonomian bangsa ini. Menurut saya, SDA itu merupakan anugerah Tuhan. Tentu patut kita syukuri. Tapi manusia Indonesia juga harus berusaha mengolah pemberian Tuhan tersebut menjadi produk manufaktur yang bernilai tambah lebih atau tinggi. Sebagai contoh, Arab Saudi saat ini sudah mulai menyadari itu. Meskipun julah penduduknya jauh lebih kecil daripada Indonesia, dan punya cadangan minyak yang melimpah, mereka mulai mengurangi ketergantungan pada minyak yang merupakan kekayaan alamnya. Apalagi dengan kita yang punya SDA terbatas, sementara jumlah penduduk besar.