KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja meneken kerjasama dengan Kadin Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Kerjasama ini untuk memperluas akses kesempatan kerja dan pengembangan kewirausahaan bagi peserta program kartu prakerja. Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, dengan 135 juta jumlah angkatan kerja saat ini, Indonesia memiliki dua tantangan utama ketenagakerjaan. Yakni rendahnya jumlah lapangan kerja, serta minimnya produktivitas, yang salah satunya disebabkan oleh adanya skill gap. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, dari 135 juta angkatan kerja itu, 90% diantaranya belum pernah mengikuti pelatihan bersertifikat. Demikian pula profil 7 juta jumlah pengangguran kita, 91% diantaranya belum pernah mengikuti pelatihan bersertifikat.
Kata Denni, pemerintah tak bisa bekerja sendirian. Dibutuhkan peran aktif publik secara luas. Termasuk di antaranya para pelaku dunia usaha, dalam upaya bersama meningkatkan kualitas sumber daya manusia angkatan kerja Indonesia.
Baca Juga: Apa yang harus dilakukan setelah lolos Kartu Prakerja? Oleh karena itu, Manajemen Pelaksana Program Prakerja mengundang Kadin Indonesia dan Apindo untuk bersama-sama menandatangai Nota Kesepahaman Implementasi Program Kartu Prakerja. “Ini merupakan wujud nyata dunia usaha mengurangi skill gap dengan meningkatkan keterampikan bekerja untuk mewujudkan visi Indonesia Maju,” kata Denni dalam MoU untuk mendorong implementasi program kartu prakerja yang dilakukan antara Kadin Indonesia dan Apindo, Senin (30/8). Denni menyebutkan, program Kartu Prakerja terus melakukan inovasi. Diantaranya memberikan fitur job rekomendasi pada dashboard para peserta program Kartu Prakerja. “Kami berharap, fitur ini bisa mempermudah rekan-rekan pengusaha di Kadin Indonesia dan Apindo untuk merekrut pegawai dengan kualitas SDM yang bisa diandalkan,” terang Denni. Denni menambahkan, pihaknya siap untuk melaksanakan Training of Trainer (TOT) kepada staf HRD atau divisi sumber daya manusia di perusahaan-perusahaan di bawah naungan Kadin Indonesia dan Apindo untuk lebih mengenalkan program Kartu Prakerja. Dengan pelatihan keterampilan kerja yang saat ini berlangsung secara daring karena menjalankan protokol kesehatan Covid-19, program Kartu Prakerja melakukan pemerataan bagi para peserta dari berbagai daerah pelosok di tanah air. “Manajemen Kartu Prakerja juga memberikan kesempatan kepada Kadin Indonesia dan Apindo untuk merekomendasikan pelatihan-pelatihan berkualitas masuk ekosistem Prakerja, baik pelatihan daring, maupun saat tahun depan sebagian pelatihan berlangsung secara luring,” kata Denni. Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan Kadin Indonesia Adi Mahfudz Wuhadji menambahkan, program Kartu Prakerja memiliki misi untuk meningkatkan keterampilan kerja, mendorong lahirnya entrepreneur, serta berupaya dalam memberikan perlindungan sosial di masa ekonomi sulit akibat pandemi. Ia mengapresiasi, karena selain memberikan bantuan penyelesaian pelatihan yang bisa dipakai untuk kehidupan sehari-hari, program Kartu Prakerja juga memberikan berbagai pelatihan melalui ekosistem prakerja skilling, upskilling, dan reskilling. “Kadin Indonesia terpanggil mendukung program Kartu Prakerja sebagai upaya berpartisipasi dalam membangun sumber daya manusia bangsa ini,” kata Adi. Ketua Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial Apindo Harijanto mengapresiasi perjalanan program Kartu Prakerja yang telah menghasilkan banyak dampak positif melalui berbagai survei. Serta mendapat pengakuan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai contoh
best practice dalam mengelola suatu program besar dengan lingkup 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia dengan meminimalisir banyak persoalan. KPK pun merekomendasikan program Kartu Prakerja dapat menjadi pilot project bagi program-program lainnya. Harijanto berharap peningkatan kualitas SDM melalui Program Kartu Prakerja bisa membantu angkatan kerja mencapai pekerjaan dan wirausaha yang layak, terutama saat investasi dunia bisa kembali masuk ke Indonesia pascapandemi. “Seluruh jajaran Apindo siap melakukan sosialisasi pada anggota kami, agar Program Kartu Prakerja dapat berjalan efektif 5 tahun mendatang,” kata Harijanto. Sebagai informasi, ruang lingkup nota kesepahaman dengan Kadin Indonesia dan Apindo meliputi sosialisasi program Kartu Prakerja, pengembangan kelembagaan pelatihan dan pelatihan, dukungan informasi dan data kesempatan kerja, serta perluasan kesempatan kerja dan pengembangan kewirausahaan.
Dalam kerja sama ini, baik Kadin Indonesia dan Apindo akan mensosialisasikan program Kartu Prakerja kepada jajarannya di tingkat pusat, propinsi, dan kabupaten/kota. Juga memfasilitasi anggotanya mengenai data dan informasi kebutuhan/kesempatan kerja di tingkat pusat, propinsi, dan kabupaten/kota. Melalui nota kesepahaman tersebut, Kadin Indonesia dan Apindo berperan dalam mendorong asosiasi industri dan perusahaan anggotanya memberikan kontribusi peningkatan kualitas lembaga pelatihan dan pelatihan. Selain itu, Kadin Indonesia dan Apindo bertugas memberikan dukungan pengembangan kewirausahaan di tingkat pusat, propinsi, dan kabupaten/kota, termauk kepada alumni penerima program Kartu Prakerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat