Perluas bidang usaha, Samindo Resources bidik lahan pertambangan batubara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samindo Resources Tbk (MYOH) tengah membidik lahan pertambangan batubara di Kalimantan Timur, yang rencananya bisa diperoleh dalam satu atau dua tahun ini. Hal itu dilakukan sebagai upaya memerluas bidang usaha bisnisnya. Jadi, tak hanya di jasa kontraktor pertambangan batubara saja.

Saat ini, Samindo sedang melakukan penjajakan dengan perusahaan nasional untuk mengakuisisi saham lahan pertambangan tersebut. Bahkan, tidak tanggung-tanggung produksi batubara di lahan tambang yang sedang dibidik ini bisa mencapai sekitar 20 juta ton.

Chief Executive Officer PT Samindo Resources Kim Jung Gyun mengatakan dalam waktu satu atau dua tahun ini pihaknya akan melakukan kerjasama baru di bidang pengelolaan pertambangan batubara. Saat ini, perusahaan berkode emiten MYOH ini tengah intens melakukan diskusi dengan perusahaan tambang tersebut.


“Untuk produksinya masih dalam diskusi. Belum bisa kami kasih informasi apa-apa,” terang Kim Jung Gyun saat ditemui di Hotel Gran Melia, Jakarta, Kamis (26/4).

Investor Relation Samindo Resources Zaki mengatakan, kerjasama itu akan dilakukan dengan perusahaan nasional dengan jangka waktu sampai tujuh tahun yang memiliki lokasi pertambangan di daerah Kalimantan Timur. Bahkan, proses diskusinya saat ini, kata Zaki sudah masuk ke tahap penawaran.

Namun sayangnya, ia belum bisa mengungkapkan berapa produksi yang akan didapat. Yang jelas, kata Zaki, produksi per bulannya bisa setengah dari produksi yang dilakuka oleh Kideco. Adapun saat ini, produksi Kideco ditargetkan mencapai 48 juta bank cubic meter (BCM).

“Sekitar 20 juta BCM,” ungkapnya di Lokasi yang sama, Kamis (26/4).

Ia menambahkan, kerjasama itu dilakukan, dalam rangka memperluas bidang usaha MYOH, dari yang tadinya hanya sebagai kontraktor tambang, dan akan memiliki usaha tambang yang dikelola sendiri.

“Mulai tahun 2016 kita sudah masuk bidang usaha seperti pembangkit. Nanti bukan hanya kontraktor tambang, tapi juga akan memiliki usaha tambang sendiri dan dikelola sendiri,” tandas Riza.

Kinerja kuartal I-2018 naik

Dalam laporan kinerja perusahaan, perusahaan penyedia jasa pertambangan ini mencatat pertumbuhan laba bersih naik 71% menjadi US$ 5,8 juta dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya US$ 44 juta.

Selain laba, untuk produksi overbourden remouval atau batuan penutup MYOH Kuartal-I 2018 juga naik 12,8% dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Yaitu saat ini mencapai 12,6 juta BCM pada tahun ini dari target yang ditentukan pada tahun ini mencapai 54,5 juta BCM

Sementara untuk produksi batubara Kuartal I-2018 turun 16%, yang hanya mencapai 2 juta ton. Adapun rencana target produksi batubara tahun ini mencapai 10,9 juta. Zaki menambahkan, bahwa ia optimis target bisa tercapai.

“Biasanya di akhir tahun akan digenjot. Awal tahun masih banyak hambatannnya. Seperti sub kontraktor masih penyesuaian,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi