KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) terus mengembangkan portofolio bisnis, salah satunya bisnis liquefied natural gas (LNG) di pasar internasional. PGAS Indeks Kompas100 ini bekerja sama dengan perusahaan EPC dan Manufaktur asal China, yakni WnD (Liaoning) Heavy Industry Co., Ltd. Perjanjian kerjasama ditandatangani oleh Syahrial Mukthar selaku Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGAS dan Zhu Yanping William selaku Direktur Utama WnD (Liaoning) Heavy Industry Co., Ltd., pada Jumat (7/02). MoU akan dijalankan aktivitas dalam jangka waktu satu tahun ke depan. “Salah satu proyek strategis PGN sebagai subholding gas yaitu program pengembangan bisnis LNG di pasar internasional. PGN telah memproyeksikan untuk memasuki pasar LNG di China dan WnD telah menyediakan solusi logistik LNG skala kecil di China. Dengan demikian, ada peluang untuk kerja sama ini dalam upaya mengembangkan industri LNG skala kecil di China dan regional,” ungkap Syahrial dalam rilis yang diterima Kontan, Selasa (18/2).
Perluas bisnis LNG, Perusahaan Gas Negara (PGAS) gandeng WnD Heavy Industry
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) terus mengembangkan portofolio bisnis, salah satunya bisnis liquefied natural gas (LNG) di pasar internasional. PGAS Indeks Kompas100 ini bekerja sama dengan perusahaan EPC dan Manufaktur asal China, yakni WnD (Liaoning) Heavy Industry Co., Ltd. Perjanjian kerjasama ditandatangani oleh Syahrial Mukthar selaku Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGAS dan Zhu Yanping William selaku Direktur Utama WnD (Liaoning) Heavy Industry Co., Ltd., pada Jumat (7/02). MoU akan dijalankan aktivitas dalam jangka waktu satu tahun ke depan. “Salah satu proyek strategis PGN sebagai subholding gas yaitu program pengembangan bisnis LNG di pasar internasional. PGN telah memproyeksikan untuk memasuki pasar LNG di China dan WnD telah menyediakan solusi logistik LNG skala kecil di China. Dengan demikian, ada peluang untuk kerja sama ini dalam upaya mengembangkan industri LNG skala kecil di China dan regional,” ungkap Syahrial dalam rilis yang diterima Kontan, Selasa (18/2).