KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai upaya membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menembus pasar ekspor, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100) membidik melirik potensi Cirebon sebagai pintu keluar penting bagi produk-produk perdagangan yang dihasilkan oleh pelaku UMKM di berbagai wilayah. Selain menggelontorkan pembiayaan khusus untuk UMKM melalui program kredit usaha rakyat (KUR), BNI juga aktif memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para pengusaha UMKM atau nasabah yang baru memulai bisnisnya untuk naik kelas. Salah satu momentum pelatihan tersebut diselenggarakan dengan Diskusi Panel yang bertajuk “Optimalisasi Potensi UMKM dalam rangka Peningkatan Ekspor”, di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (20/3) petang di Cirebon, Jawa Barat. Acara ini merupakan sinergi antara BNI dengan sejumlah instansi terkait yang meliputi Direktorat Jenderal Bea & Cukai Wilayah Cirebon, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Cirebon, serta Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK). Direktur Bisnis Tresuri dan Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo menuturkan, Cirebon merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang memiliki potensi besar untuk memasarkan produk UMKM-nya baik ke pasar nasional maupun internasional. Hal ini dilihat dari potensi ekonomi kreatif di Cirebon yang beragam, mulai dari produk kuliner, tekstil dan produk tekstil, serta kerajinan tangan. Produk-produk hasil industri tersebut memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dan mampu berdaya saing di tingkat internasional, dan selanjutnya dapat menambah kontribusi terhadap neraca perdagangan Indonesia.
Perluas bisnis UMKM, BNI menyasar potensi Cirebon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai upaya membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menembus pasar ekspor, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100) membidik melirik potensi Cirebon sebagai pintu keluar penting bagi produk-produk perdagangan yang dihasilkan oleh pelaku UMKM di berbagai wilayah. Selain menggelontorkan pembiayaan khusus untuk UMKM melalui program kredit usaha rakyat (KUR), BNI juga aktif memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para pengusaha UMKM atau nasabah yang baru memulai bisnisnya untuk naik kelas. Salah satu momentum pelatihan tersebut diselenggarakan dengan Diskusi Panel yang bertajuk “Optimalisasi Potensi UMKM dalam rangka Peningkatan Ekspor”, di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (20/3) petang di Cirebon, Jawa Barat. Acara ini merupakan sinergi antara BNI dengan sejumlah instansi terkait yang meliputi Direktorat Jenderal Bea & Cukai Wilayah Cirebon, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Cirebon, serta Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK). Direktur Bisnis Tresuri dan Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo menuturkan, Cirebon merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang memiliki potensi besar untuk memasarkan produk UMKM-nya baik ke pasar nasional maupun internasional. Hal ini dilihat dari potensi ekonomi kreatif di Cirebon yang beragam, mulai dari produk kuliner, tekstil dan produk tekstil, serta kerajinan tangan. Produk-produk hasil industri tersebut memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dan mampu berdaya saing di tingkat internasional, dan selanjutnya dapat menambah kontribusi terhadap neraca perdagangan Indonesia.