KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Perbankan di tanah air memastikan kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang kuat dan mampu mendukung ekspansi bisnis mereka pada tahun 2025. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per November 2024, CAR perbankan secara industri berada di level 26,92%. Rasio CAR tersebut masih menjadi yang tertinggi di ASEAN, bahkan di ASIA menurut pernyataan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya, sebagai bank dengan rasio permodalan tertinggi di Indonesia, yakni dengan CAR sebesar 29,3% per September 2024, BCA memastikan modal yang kuat untuk mendukung ekspansi bisnisnya di tahun 2025. Baca Juga: Perbankan Pastikan Punya Modal (CAR) Kuat untuk Dukung Ekspansi Bisnis di 2025 “Saat ini, permodalan BCA berada pada posisi yang solid, serta alokasi modal untuk risiko operasional juga turun pada tahun 2025, kami terus mengikuti perkembangan pasar dan regulasi untuk memastikan posisi permodalan tetap terjaga pada tingkat yang memadai, ” ungkap Hera F. Haryn , EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA kepada Kontan, Rabu (8/1). Sayangnya Hera tidak menyebut berapa rasio CAR yang akan dijaga di tahun ini. Namun ia menyebut posisi permodalan tahun lalu yang di atas rata-rata industri dinilai sangat mampu untuk mengantisipasi potensi risiko yang mungkin timbul pada tahun 2025. “Posisi permodalan tersebut juga mampu untuk menopang aktivitas usaha dan pengembangan bisnis secara berkelanjutan di masa depan,” ungkap Hera. Baca Juga: Gencar Ekspansi, Emiten Pertambangan Rogoh Belanja Modal Jumbo Di sisi lain BCA terus mengkaji rasio pembayaran dividen untuk menjaga keseimbangan antara posisi permodalan yang kokoh pengembangan bisnis Bank maupun entitas anak termasuk pemutakhiran standar dan teknologi keamanan, serta memberikan nilai tambah kepada pemegang saham. Setelah BCA, ada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang memiliki rasio CAR tertinggi kedua di industri yakni sebesar 26,76% per September 2024. Wakil Direktur BRI, Catur Budi Harto mengatakan, posisi permodalan bank saat ini sangat mampu untuk mendukung bisnis dan ekspansi kredit pada tahun ini. “Cukup banget (permodalan BRI untuk tahun 2025),” ungkap Cutur kepada Kontan, Rabu (8/2). Namun sayangnya ia tidak memperhitungkan berapa posisi CAR di akhir tahun 2024, serta rasio permodalan yang akan dipertahankan pada tahun ini. Di sisi lain, bank-bank bermodal mini juga memastikan kecukupan modal untuk mendukung bisnisnya di tahun 2025. Ambil contoh PT BPD Jawa Timur Tbk (Bank Jatim), dan PT Bank J Trust Indonesia Tbk (Bank J Trust). Baca Juga: LPEI Dukung Ekspansi Richeese Factory di Malaysia, Fasilitas Overseas Financing Direktur Keuangan, Treasury dan Global Service Bank Jatim, Edi Masrianto mengatakan, pihaknya memastikan posisi CAR saat ini dapat mendukung pertumbuhan kredit dan operasional bisnis lainnya di tahun 2025. "Dengan posisi Bank Jatim berada di posisi KBMI 2, maka masih di atas batas minimum CAR yang ditentukan oleh OJK, yaitu di atas 14%. CAR yang tinggi ini menunjukkan bahwa bank memiliki buffer permodalan yang cukup untuk menyerap potensi risiko dan memenuhi persyaratan regulasi, sehingga dapat menjaga kepercayaan nasabah dan pemangku kepentingan lainnya, ” ungkap Edi kepada Kontan. Lebih lanjut Edi mengatakan, Bank Jatim juga terus berupaya memperkuat permodalannya melalui berbagai inisiatif, termasuk menjajaki kerjasama dengan BPD lain dan konsisten dalam membagikan dividen kepada pemegang saham. Langkah-langkah ini diharapkan dapat semakin memperkuat struktur permodalan Bank Jatim dalam mendukung kinerja bisnis yang berkelanjutan di masa mendatang. Baca Juga: Tingkatkan Standar Tuk Keamanan Data, Lintasarta Dukung Pertumbuhan Bisnis Pelanggan “Bank Jatim akan menjaga rasio CAR pada tahun 2025 di kisaran 20%-25%. Bank Jatim kemungkinan besar akan menerapkan strategi yang terintegrasi dengan fokus pada ekspansi bisnis dalam bentuk ekosistem, efisiensi operasional, dan penguatan struktur modal,” ungkap Edi. Adapun Bank J Trust Indonesia, berencana melakukan penambahan modal dan meningkatkan rasio CAR menjadi 14% pada tahun ini. “CAR akan ditingkatkan dari posisi 13.08% menjadi di atas 14% pada tahun 2025,” kata Helmi A Hidayat, Direktur Keuangan dan Perencanaan J Trust Indonesia. Helmi menyebut penambahan modal ini akan dilakukan melalui skema right issue, yang juga sekaligus untuk memasok saham free float 7,5%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli