KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) turut berpartisipasi dalam ajang konferensi dan pameran “MRO Asia Pacific 2022” di Singapore Expo and Exhibition Center. Dalam ajang MRO Asia Pacific, GMF menyepakati kerja sama dengan Malaysia Airlines Berhad dalam segmen bisnis line maintenance pada sebanyak 7 station. Di samping itu, GMF juga mendapatkan kepercayaan dari Garuda Indonesia dalam program reaktivasi pesawat narrow body, landing gear overhaul, engine shop visit, dan APU shop visit. Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi optimistis melalui keikutsertaan dalam ajang tersebut dapat mendorong upaya perseroan untuk berkoneksi dengan lebih banyak pelaku industri aviasi global.
Menurutnya, MRO Asia Pacific juga menjadi wadah eksplorasi bagi GMF untuk mengembangkan pangsa pasar dan merumuskan strategi pemulihan berkelanjutan melalui kemitraan dengan pelanggan, pemasok, manufaktur, bahkan kompetitor. “Dua hari pameran di MRO Asia Pacific bagi kami adalah kesempatan berjejaring yang telah lama kami nantikan. Terdampaknya industri aviasi, khususnya MRO dan GMF, tidak lagi hanya bisa diselesaikan sendiri-sendiri, untuk itu komunikasi dan diskusi tatap muka seperti ini adalah hal yang sangat dibutuhkan,” ujar Andi dalam keterangan resminya, Sabtu (24/9).
Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Restorasi Pesawat, Pembiayaan dari PPA hingga Rp 725 Miliar Di hari kedua, GMF juga telah menggandeng Griffon Aviation Services LLC dalam kerja sama perawatan mesin pesawat CFM56-7. Kerja sama yang sudah terjalin sebelumnya diperkuat dengan komitmen kedua belah pihak untuk melanjutkan kemitraan dalam hal pengiriman engine overhaul oleh Griffon kepada GMF. GMF juga menjalin diskusi mendalam untuk potensi kerja sama di masa akan datang dengan beberapa rekanan bisnis di antaranya AFI-KLM, Lufthansa Technik, Turkish Technic, ATR, Airbus, Honeywell, Boeing, dan SR Technics Group. Selain itu, untuk memperluas cakupan pasar, GMF juga menggelar pertemuan dengan beberapa airlines, diantaranya melakukan penjajakan dengan Japan Airlines, All Nippon Airways, dan Vietnam Airlines untuk pengembangan layanan dari yang sejauh ini telah diberikan. Andi menambahkan, GMF terus berupaya memperluas pasar di sektor yang tidak terdampak pandemi seperti Industrial Gas Turbine Engine (IGTE) dan pasar industri pertahanan. “Segala upaya pemulihan berkelanjutan yang terintegrasi akan kami upayakan. Keikutsertaan GMF dalam ajang internasional seperti MRO Asia Pacific juga merupakan strategi perluasan pasar yang tengah coba kami bangun saat ini,” tambah Andi.
Dengan tren pertumbuhan industri aviasi yang kian menunjukkan grafik positif, GMF optimistis bahwa kolaborasi adalah kunci paling penting untuk kembali ke masa di mana lalu lintas udara masih menunjukkan titik terbaiknya. “Bagi kami, kompetisi dan saling unjuk keunggulan dengan pemain bisnis MRO lain bukan lagi yang utama, namun saling bergandengan dan berkolaborasi menuju perbaikan adalah amunisi yang patut dijajal agar akselerasi pemulihan dapat diwujudkan secara serempak,” imbuh Andi.
Baca Juga: Bisnis GMF Aeroasia (GMFI) Terdorong Reaktivasi Pesawat Garuda Indonesia Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat