Perluas pasar, Mataharimall andalkan konsep O2O



JAKARTA. Mataharimall optimistis dapat menggaet pasar lokal yang tersebar cukup luas. Perusahaan e-commerce ini memanfaatkan prinsip O2O atau online to offline maupun offline to online. Artinya, ekspansi mataharimall.com akan selaras dengan Matahari Departemen Store tanpa mengkanibal satu sama lain.

”Karakter wilayah Indonesia yang berwujud kepulauan inilah yang justru membuat usaha online dan offline tidak saling menjatuhkan,” ujar Regan Dwinanda Head of Communication and Partnership Mataharimall.com, Kamis (28/7).

Regan bilang, justru usaha tersebut akan saling mendukung, diantaranya terkait dengan proses logistik barang dan layanan konsumen apabila ada hal yang tak sesuai.


Toko online dapat mendistribusikan barang lewat toko offline. Dengan kata lain, konsumen bisa mengambil barang yang dipesan di toko online lewat toko offline. Hal ini, katanya, memberikan kepercayaan dan kemudahan kepada konsumen. ”Mereka kan bisa mengunjungi store offline kami, semuanya sudah terintegrasi,” papar Regan.

Sebagai catatan, peran toko offline semakin nyata sejak PT Matahari Departemen Store membeli saham 5% dari Mataharimall.com. Dari aktivitas bisnis ini, peran toko offline eksistensi toko online.

Meskipun bekerja sama dengan peningkatan pengalaman konsumen, keduanya memiliki segmentasi yang berbeda. ”Kita percaya, tidak akan saling mematikan justru mendukung, karena karakteristik wilayah Indonesia yang demikian,” ungkapnya.

Namun, Regan enggan membeberkan besaran konstribusi toko online pada aktivitas di toko offline. Dia hanya bilang, kerja sama tersebut menunjang aktivitas jual beli dan pemasaran yang dilakukan perusahaan.

“Sementara untuk semester kedua, strategi kami ada di momentum-momentum penting, seperti hari ulang tahun Matahari, juga Natal dan akhir tahun,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini