JAKARTA. Supaya pendapatan tahun ini lebih kinclong, PT Metrodata Electronics Tbk mengincar perluasan pasar di lini usaha distribusi produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Perusahaan berkode saham MTDL ini membidik pasar baru, yaitu pelaku industri di sektor telekomunikasi dan konsumer elektronik.Asal tahu saja, selama ini Metrodata lebih banyak mendistribusikan produk dan jasa untuk sektor pemerintah, industri kecil dan menengah (IKM), serta beberapa sektor industri seperti perbankan.Direktur Metrodata, Agus Hongga Widodo bilang, strategi yang ditempuh perusahaan sejalan dengan tuntutan di bisnis TIK yang terus berkembang. Pelaku industri harus menyediakan layanan dari hulu ke hilir, jika ingin mengecap kenaikan pendapatan.Kata Agus, dengan perluasan pasar itu, maka perusahaan pun harus menambah kerjasama dengan vendor alias produsen produk TIK. Hanya saja, dia menolak membocorkan vendor baru yang akan digandeng Metrodata.Hingga akhir tahun lalu, Metrodata telah menjalin kerja sama dengan 30 vendor, seperti HP, Fujitsu, Epson, Dell, Lenovo, Asus, dan Samsung. Produk yang didistribusikan beragam, mulai server, network, printer, desktop PC, hingga notebook. Teranyar, Metrodata menggandeng vendor Avaya untuk memasarkan line up produk unified communications, networking, dan video, mulai akhir tahun lalu. "Untuk melebarkan bisnis tentu kerjasama dengan berbagai vendor harus digenjot," kata Agus.Demi mendukung bisnis distribusi produk TIK, perusahaan berencana menambah pusat distribusi yang dikelola anak usahanya, PT Synex Metrodata. Agus bilang, perusahaan menargetkan penambahan enam pusat distribusi lagi hingga tutup tahun ini. Hingga akhir tahun lalu, perusahaan sudah memiliki 19 pusat distribusi. Itu artinya, perusahaan akan mempunyai 25 pusat distribusi sampai tutup tahun ini. "Kami mengincar lokasi di ibu kota provinsi yang belum kami jajaki," ungkapnya.Pendapatan naik 20%Dengan serangkaian strategi itu, Agus memprediksi, pendapatan tahun ini bakal melonjak 20% dibanding proyeksi pendapatan tahun lalu. Sepanjang 2012, pendapatan Metrodata diperkirakan mencapai Rp 5,28 triliun, atau tumbuh 20% dari pendapatan 2011. Kalau prediksi pendapatan naik 20% terpenuhi, tahun ini Metrodata bisa mengantongi Rp 6,6 triliun.Agus optimistis dengan target pertumbuhan itu lantaran permintaan produk dan jasa TIK di dalam negeri menunjukan tren pertumbuhan yang tinggi. "Rata-rata pertumbuhan pasar TIK mencapai 10%-15% tiap tahun," ungkapnya.Perusahaan riset global, International Data Corporation (IDC) memperkirakan, belanja teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia mencapai US$ 32,8 miliar tahun ini, atau tumbuh 10,6% dari tahun lalu. Angka itu meliputi belanja teknologi informasi (TI) senilai US$ 15,8 miliar, dan belanja sektor telekomunikasi US$ 17 miliar.IDC menyebut, permintaan jasa dan produk TIK pada tahun ini pun masih akan didominasi sektor IKM, pemerintahan, termasuk industri perbankan. Hingga kuartal III-2012, Metrodata meraup pendapatan Rp 3,57 triliun. Lini bisnis distribusi produk TIK atau penjualan perangkat keras masih menjadi penopang utama pendapatan, yaitu Rp 2,7 triliun atau setara 75,6%.Kontribusi pendapatan terbesar kedua, berasal dari bisnis jasa solusi TIK, yaitu Rp 482,5 miliar. Sementara kontribusi terkecil disumbang penjualan perangkat lunak, hanya Rp 368,5 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Perluas pasar, MTDL bidik sektor telekomunikasi
JAKARTA. Supaya pendapatan tahun ini lebih kinclong, PT Metrodata Electronics Tbk mengincar perluasan pasar di lini usaha distribusi produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Perusahaan berkode saham MTDL ini membidik pasar baru, yaitu pelaku industri di sektor telekomunikasi dan konsumer elektronik.Asal tahu saja, selama ini Metrodata lebih banyak mendistribusikan produk dan jasa untuk sektor pemerintah, industri kecil dan menengah (IKM), serta beberapa sektor industri seperti perbankan.Direktur Metrodata, Agus Hongga Widodo bilang, strategi yang ditempuh perusahaan sejalan dengan tuntutan di bisnis TIK yang terus berkembang. Pelaku industri harus menyediakan layanan dari hulu ke hilir, jika ingin mengecap kenaikan pendapatan.Kata Agus, dengan perluasan pasar itu, maka perusahaan pun harus menambah kerjasama dengan vendor alias produsen produk TIK. Hanya saja, dia menolak membocorkan vendor baru yang akan digandeng Metrodata.Hingga akhir tahun lalu, Metrodata telah menjalin kerja sama dengan 30 vendor, seperti HP, Fujitsu, Epson, Dell, Lenovo, Asus, dan Samsung. Produk yang didistribusikan beragam, mulai server, network, printer, desktop PC, hingga notebook. Teranyar, Metrodata menggandeng vendor Avaya untuk memasarkan line up produk unified communications, networking, dan video, mulai akhir tahun lalu. "Untuk melebarkan bisnis tentu kerjasama dengan berbagai vendor harus digenjot," kata Agus.Demi mendukung bisnis distribusi produk TIK, perusahaan berencana menambah pusat distribusi yang dikelola anak usahanya, PT Synex Metrodata. Agus bilang, perusahaan menargetkan penambahan enam pusat distribusi lagi hingga tutup tahun ini. Hingga akhir tahun lalu, perusahaan sudah memiliki 19 pusat distribusi. Itu artinya, perusahaan akan mempunyai 25 pusat distribusi sampai tutup tahun ini. "Kami mengincar lokasi di ibu kota provinsi yang belum kami jajaki," ungkapnya.Pendapatan naik 20%Dengan serangkaian strategi itu, Agus memprediksi, pendapatan tahun ini bakal melonjak 20% dibanding proyeksi pendapatan tahun lalu. Sepanjang 2012, pendapatan Metrodata diperkirakan mencapai Rp 5,28 triliun, atau tumbuh 20% dari pendapatan 2011. Kalau prediksi pendapatan naik 20% terpenuhi, tahun ini Metrodata bisa mengantongi Rp 6,6 triliun.Agus optimistis dengan target pertumbuhan itu lantaran permintaan produk dan jasa TIK di dalam negeri menunjukan tren pertumbuhan yang tinggi. "Rata-rata pertumbuhan pasar TIK mencapai 10%-15% tiap tahun," ungkapnya.Perusahaan riset global, International Data Corporation (IDC) memperkirakan, belanja teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia mencapai US$ 32,8 miliar tahun ini, atau tumbuh 10,6% dari tahun lalu. Angka itu meliputi belanja teknologi informasi (TI) senilai US$ 15,8 miliar, dan belanja sektor telekomunikasi US$ 17 miliar.IDC menyebut, permintaan jasa dan produk TIK pada tahun ini pun masih akan didominasi sektor IKM, pemerintahan, termasuk industri perbankan. Hingga kuartal III-2012, Metrodata meraup pendapatan Rp 3,57 triliun. Lini bisnis distribusi produk TIK atau penjualan perangkat keras masih menjadi penopang utama pendapatan, yaitu Rp 2,7 triliun atau setara 75,6%.Kontribusi pendapatan terbesar kedua, berasal dari bisnis jasa solusi TIK, yaitu Rp 482,5 miliar. Sementara kontribusi terkecil disumbang penjualan perangkat lunak, hanya Rp 368,5 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News