Perluas sayap usaha, Intikeramik Alamasri Industri (IKAI) masuk bisnis perhotelan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), pembahasan utamanya perseroan akan melakukan perubahan kegiatan usaha.

Perusahaan dengan kode emiten IKAI itu semula hanya bergerak di industri ubin porselen. Kini, perusahaan akan memperluas kegiatan usahanya dalam bidang akomodasi dan penyedia makan minum serta real estate.

"Perseroan fokus pada bisnis perhotelan bintang tiga dan bintang empat," kata Johas Raffli, Direktur Utama Intikeramik Alamasri Industri, ketika ditemui Kontan.co.id di Hotel Gran Melia, Rabu (29/5). 


Tahun ini, IKAI menargetkan akan membeli tiga hingga empat hotel dengan nilai investasi sebesar Rp 500 miliar. Sementara itu, di semester dua tahun lalu tiga perusahaan properti di bidang perhotelan, yakni PT Realindo Sapta Optima (RSO) di Ubud, PT Mahkota Artha Mas (MAM) di Ubud, PT Mahkota Properti Indo Medan (MPIM) di Medan telah diakuisisi IKAI.

IKAI percaya diri bisnis hotelnya akan menguntungkan perusahaan. Bisnis hotel sejalan dengan bisnis utama IKAI yakni keramik. Hotel yang diakuisisi dapat dimanfaatkan menjadi showroom terhadap produk-produk keramik Essenza.

Selain itu, bisnis hotel dapat menjadi penyeimbang bagi bisnis keramik. Industri keramik sangat dipengaruhi oleh biaya gas dan kenaikan mata uang. Kebalikannya, kenaikan mata uang justru dapat menjadi income positif bagi bisnis hotel. Dari sisi siklus, bisnis hotel dapat menjadi penopang ketika bisnis keramik sedang lesu di musim liburan seperti lebaran dan Desember.

Di tahun 2019, IKAI memproyeksikan kontribusi pendapatan dari bisnis hotel lebih besar dibandingkan dengan bisnis keramik. "Saya optimistis sampai 80% untuk kontribusi hotel," kata Raja Sapta Oktohari Komisaris Utama Intikeramik Alamasri Industri dalam kesempatan yang sama.

Lebih lanjut ia memberikan gambaran, tiga perusahaan yang diakuisisi di 2018 saja dapat menambah buku hijau perusahaan dengan margin kurang lebih Rp 50 miliar masing-masing hotel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .