KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengatakan, perluasan mandatori biodiesel 20% (B20) kepada non public service obligation (PSO) mulai menunjukkan dampak positif. Hal ini terlihat dari meningkatnya serapan crude palm oil (CPO) di dalam negeri. Saat B20 hanya diterapkan untuk PSO, serapan biodiesel dari Januari hingga Agustus hanya berkisar 215.000 ton-290.000 ton per bulan. Sementara, sejak September, serapannya sudah mencapai 400.000 ton dan pada Oktober serapan biodiesel mencapai 519.000 ton. Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono mengatakan, penyerapan CPO untuk biodiesel membawa dampak yang positif pada stok CPO dalam negeri. "Apalagi saat ini implementasi perluasan B20 belum maksimal, perbaikan di sana sini sedang dilakukan, diharapkan dalam beberapa bulan ke depan serapan biodiesel akan maksimal," tutur Mukti dalam siaran persnya, Jumat (30/11).
Perluasan B20 kurangi stok minyak sawit di dalam negeri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengatakan, perluasan mandatori biodiesel 20% (B20) kepada non public service obligation (PSO) mulai menunjukkan dampak positif. Hal ini terlihat dari meningkatnya serapan crude palm oil (CPO) di dalam negeri. Saat B20 hanya diterapkan untuk PSO, serapan biodiesel dari Januari hingga Agustus hanya berkisar 215.000 ton-290.000 ton per bulan. Sementara, sejak September, serapannya sudah mencapai 400.000 ton dan pada Oktober serapan biodiesel mencapai 519.000 ton. Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono mengatakan, penyerapan CPO untuk biodiesel membawa dampak yang positif pada stok CPO dalam negeri. "Apalagi saat ini implementasi perluasan B20 belum maksimal, perbaikan di sana sini sedang dilakukan, diharapkan dalam beberapa bulan ke depan serapan biodiesel akan maksimal," tutur Mukti dalam siaran persnya, Jumat (30/11).