KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran biodiesel belum merata. Berkat teken kerja sama perluasan biodiesel 20% yang akan dilakukan Jumat (31/8) besok, pengusaha penyedia dan pencampur akan meningkatkan kinerjanya. "Betul ada beberapa titik, yang agak tertunda, tapi seandainya suplai NON-PSO ini ditambah, PSO kan selama ini sudah jalan, pencapaian akan jadi 87%," jelas Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan, Kamis (30/8). Adapun 87% yang dimaksud adalah penetrasi pada titik-titik yang menjadi target pengolahan bahan bakar nabati tersebut. Adapun 52 terminal Pertamina yang belum mendapatkan suplai tersebut termasuk dalam sisa 13% yang belum terpenuhi.
Paulus menyatakan, secara bertahap target tersebut akan mencapai keseluruhan 100%. Setidaknya keberhasilan 90% akan jadi target tahap pertama. Adapun target tersebut tidak mencapai keseluruhan karena mengingat faktor alam Indonesia seperti ombak yang besar, dan area pedalaman dan perbatasan masih susah dijangkau. Paulus melanjutkan, pihaknya sudah menawarkan sejumlah solusi. Misalnya adalah menyarankan menyewa floating storage sembari menunggu badan usaha (BU) BBM membangun storage. Yang jelas, pengusaha penyedia biodiesel dan pengusaha pencampur BBM akan sama-sama berusaha mencapai target perluasan dan menghindari potensi denda.