KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memperluas
underlying saham waran terstruktur dari indeks IDX30 menjadi IDX80 berlanjut. Terbaru, BEI sudah melakukan koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia mengatakan pihaknya sudah mengajukan usulan soal konstituen indeks IDX80 untuk menjadi
underlying waran terstruktur. "Kami sudah ajukan ke OJK, tapi Tampaknya belum mendapatkan persetujuan. Jadi kami belum bisa targetkan kapan," ujarnya saat ditemui di Main Hall BEI, Jumat (19/7).
Baca Juga: KSEI Tunjuk 23 Bank Menjadi Administrasi RDN dan Pembayaran Jeffrey mengungkapkan sebenarnya BEI menginginkan perluasan
underlying waran terstruktur ini bisa diimplementasikan secepatnya. Ini mengingat semua konsisten di IDX30 sudah digunakan oleh penerbit waran terstruktur. "IDX30 sudah digunakan semua, jadi kami merasa memang perlu adanya perluasan
underlying. Namun kami masih menunggu persetujuan OJK," ucap dia. Kepala Eksekutif Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menuturkan dirinya belum menerima informasi lebih lanjut soal rencana perluasan
underlying waran terstruktur. "Belum ada soal rencana perluasan
underlying waran terstruktur. Mungkin masih dalam pengembangan BEI," kata Inarno saat dikonfirmasi. Perluasan
underlying waran terstruktur menjadi salah satu hal yang ditunggu-tunggu oleh para penerbit. PT KGI Sekuritas Indonesia, misalnya, yang menganggap ini sebagai katalis positif.
Baca Juga: IHSG Tergelincir di Akhir Pekan, Saham ARTO, MDKA dan MBMA Top Losers di LQ45 Equity Derivatives Trader KGI Sekuritas Indonesia Wahyu Budi Arianto mengatakan kalau perluasan
underlying terjadi di sisa tahun ini, pasar waran akan lebih menarik untuk investor dan
issuer. "Dalam waktu dekat kami berencana untuk menerbitkan 6–10 seri waran terstruktur. Namun kalau indeks IDX80 dibuka menjadi
underlying, ini akan menjadi lebih menarik" tuturnya. Presiden Direktur Maybank Sekuritas Wilianto menyampaikan semakin banyak pilihan saham yang bisa dijadikan
underlying, maka penerbitan waran terstruktur akan semakin tinggi.
Baca Juga: Intra Golflink (GOLF) Pasarkan Properti di Bali, Bidik Marketing Sales Rp 465 Miliar Dia pun tidak menutup mata, bahwa banyak saham di luar konstituen indeks IDX30 yang menarik dan memiliki volatilitas tinggi sehingga cocok untuk dijadikan
underlying waran terstruktur. "Dengan adanya perluasan
underlying sudah pasti penerbitan waran terstruktur akan lebih tinggi karena pilihannya banyak. Namun kami akan tetap memilih saham-saham yang baik menurut kami," ucap Wilianto. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli