JAKARTA. Perbankan terus memperkuat bisnisnya dengan cara mencaplok anak usaha bank atau non bank. Bank Permata misalnya, berencana membeli 25% saham di Astra Sedaya Finance (ASF) untuk mendongkrak pertumbuhan bisnis pada sektor otomotif seperti mobil dan meningkatkan fasilitas pembiayaan bersama (joint financing) dan penjualan silang (cross selling). Direktur Utama Bank Permata, David Fletcher mengatakan, estimasi harga pengeluaran saham baru oleh ASF adalah Rp 2,04 triliun dengan tunduk pada penyesuaian harga yang akan diperhitungkan pada saat efektifnya pengeluaran saham baru. "Transaksi ini akan melengkapi bisnis perbankan ritel dan memberikan peluang strategis untuk membangun skala bisnis Joint Financing kami secara signifikan," kata David, Senin (24/6). Bank yang dimiliki oleh Astra Internasional dan Standard Chartered ini menyampaikan, akan melakukan peningkatan modal untuk mendanai transaksi ini dan perseroan akan mengumumkan kembali sesuai dengan peraturan yang berlaku. Saat ini proses akuisisi tersebut telah masuk ke Bank Indonesia (BI). "Kami akan melakukan transaksi tersebut setelah mendapatkan persetujuan dari BI," tambahnya.
Permata akan mencaplok 25% saham ASF
JAKARTA. Perbankan terus memperkuat bisnisnya dengan cara mencaplok anak usaha bank atau non bank. Bank Permata misalnya, berencana membeli 25% saham di Astra Sedaya Finance (ASF) untuk mendongkrak pertumbuhan bisnis pada sektor otomotif seperti mobil dan meningkatkan fasilitas pembiayaan bersama (joint financing) dan penjualan silang (cross selling). Direktur Utama Bank Permata, David Fletcher mengatakan, estimasi harga pengeluaran saham baru oleh ASF adalah Rp 2,04 triliun dengan tunduk pada penyesuaian harga yang akan diperhitungkan pada saat efektifnya pengeluaran saham baru. "Transaksi ini akan melengkapi bisnis perbankan ritel dan memberikan peluang strategis untuk membangun skala bisnis Joint Financing kami secara signifikan," kata David, Senin (24/6). Bank yang dimiliki oleh Astra Internasional dan Standard Chartered ini menyampaikan, akan melakukan peningkatan modal untuk mendanai transaksi ini dan perseroan akan mengumumkan kembali sesuai dengan peraturan yang berlaku. Saat ini proses akuisisi tersebut telah masuk ke Bank Indonesia (BI). "Kami akan melakukan transaksi tersebut setelah mendapatkan persetujuan dari BI," tambahnya.