JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) berniat menggenjot kredit usaha kecil dan menengah (UKM) dari rencana Bank Indonesia (BI) yang akan memberi insentif berupa pelonggaran rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR). Roy A. Arfandy, Direktur Utama Bank Permata, mengatakan, rencana pelonggaran LDR akan membantu pertumbuhan kredit yang sedang melambat dengan memfokuskan penyaluran kredit ke segmen UKM. “Kami menargetkan kredit UKM tumbuh 15% di tahun ini,” kata Roy, Minggu (19/4). Selain itu, rencana kebijakan pelebaran batas atas LDR akan lebih mengoptimalkan pengelolaan likuiditas bank dan akan memberikan potensi pendapatan yang lebih baik dari penyaluran kredit yang lebih tinggi. “Kalau LDR boleh di atas 90%, kredit akan naik,” tambah Roy.
Permata Bank bidik kredit UKM 15%
JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) berniat menggenjot kredit usaha kecil dan menengah (UKM) dari rencana Bank Indonesia (BI) yang akan memberi insentif berupa pelonggaran rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR). Roy A. Arfandy, Direktur Utama Bank Permata, mengatakan, rencana pelonggaran LDR akan membantu pertumbuhan kredit yang sedang melambat dengan memfokuskan penyaluran kredit ke segmen UKM. “Kami menargetkan kredit UKM tumbuh 15% di tahun ini,” kata Roy, Minggu (19/4). Selain itu, rencana kebijakan pelebaran batas atas LDR akan lebih mengoptimalkan pengelolaan likuiditas bank dan akan memberikan potensi pendapatan yang lebih baik dari penyaluran kredit yang lebih tinggi. “Kalau LDR boleh di atas 90%, kredit akan naik,” tambah Roy.