Permata Syariah targetkan 75.000 tabungan haji



JAKARTA. Di tahun perdana beroperasi sebagai bank penerima setoran haji biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPS BPIH), Bank Permata Syariah telah menerima 3.000 account tabungan haji. Sementara itu, untuk jamaah haji yang telah mendaftar tabungan haji dengan pelunasan kursi haji sampai dengan akhir tahun telah mencapai 2.500 jamaah. "Sudah ada 2.500 kursi haji yang daftar dengan pelunasan. Ini adalah tabungan haji dengan nominal sebesar Rp 25 juta dan telah mendapatkan kursi haji," kata Achmad K.Permana, Direktur Bank Permata Syariah saat dihubungi KONTAN, Rabu (11/6). Permana menuturkan bahwa target Bank Permata Syariah sampai dengan akhir tahun 2014 adalah sebanyak 25.000 tabungan haji, dengan porsi 10% atau setara dengan 2.500 calon haji melakukan pelunasan BPIH dan mendapatkan kursi haji. Hitung-hitungan ini bukan tanpa alasan. Permana menjelaskan bahwa dengan pangsa pasar atau market share Bank Permata Syariah sebesar 10% terhadap perbankan syariah secara keseluruhan, maka target ini optimis dicapai. Dengan porsi ini, maka Bank Permata Syariah menargetkan pertumbuhan 10% tiap tahunnya. "Dengan market share kami sebesar 10% dan jamaah keberangkatan haji di Indonesia sebanyak 220.000 jamaah per tahun, maka kami menargetkan 20.000 jamaah setiap tahun. Tapi karena market terus bertumbuh, saya optimis tahun depan bisa meningkat menjadi 50.000 jamaah," jelasnya. Permana menyebutkan, tahun 2015 mendatang, Bank Permata Syariah optimis dapat menampung 75.000 account tabungan haji. Hitung-hitungan itu adalah akumulasi dari target 25.000 tabungan haji tahun ini ditambah dengan 50.000 target account tabungan haji tahun depan. "Sedangkan untuk pelunasan tabungan haji yang mendapatkan kursi haji adalah 10% dari jumlah tersebut adau sebanyak 7.500 sampai dengan 10.000 jamaah haji yang melakukan pelunasan haji," ucapnya. Dengan begitu, proyeksi pemasukan Bank Permata Syariah dari BPIH adalah sebesar Rp 250 miliar pada tahun 2015 mendatang. Untuk tahun ini, Bank Permata Syariah menargetkan sebesar Rp 75 miliar. "Nominal sampai dengan Mei 2014 ini baru sekitar Rp 7 Miliar. Ini karena kami baru berjalan sejak dua bulan lalu atau sejak April lalu. Di beberapa daerah bahkan kami baru buka pada awal Mei lalu. Target kami sampai akhir tahun sekitar Rp 75 miliar," ucapnya. Permana menyebutkan, karena Bank Permata Syariah baru mendapatkan lisensi resmi sebagai BPS BPIH pada April lalu, maka belum banyak biaya pelunasan ibadah haji yang diterima perseroan. Selain sebagai dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perseroan, dana haji menurut Permana juga sebagai low cost of fund. Selain itu, keuntungan lain yang didapat oleh Bank Permata Syariah sebagai BPS BPIH adalah cross selling untuk produk-produk perbankan lainnya. "Juga sebagai fee based income untuk produk lain yang kami tawarkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan