Permintaan barang elektronik masih akan di bawah angka normal hingga tutup tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efef gulir pandemi corona (Covid-19) masih mengancam industri lintas sektor. Tak terkecuali industri perangkat elektronik dan alat-alat listrik rumah tangga.

Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Industri Elektronik dan Alat-alat Listrik Rumah Tangga Indonesia (Gabel) Daniel Suhardiman mengatakan, angka permintaan barang-barang elektronik pada kuartal II 2020 lalu hanya mencapai 30%-40% dibanding angka permintaan pada kondisi normal.

Penurunan permintaan yang drastis, menurut Daniel, terutama disebabkan oleh banyaknya toko elektronik yang tutup.  serta keengganan pembeli untuk keluar rumah dan mengunjungi toko-toko barang elektronik yang masih buka.


Baca Juga: Penjualan produk Sharp berteknologi plasmacluster melonjak di masa pandemi corona

Gejala penurunan pasar terjadi secara  merata di hampir setiap kategori barang elektronik.

“Ada memang beberapa kategori yang tidak terlalu drop, itu artinya turunnya ya 50%-60% lah, tidak sampai 70%an, nah itu biasanya kitchen appliances, mungkin karena WFH (work from home),” terang Daniel.

Untungnya, tanda-tanda pemulihan pasar sudah mulai dirasakan sejak adanya penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di beberapa wilayah sejak Juni 2020 lalu. Meski begitu, pemulihan pasar yang ada diperkirakan akan terjadi secara perlahan.

“Memang ada perbaikan, sehingga kami optimis kira-kira di kuartal IV itu pasar sudah kembali ke posisi 70% dari angka permintaan normal, sementara di kuartal III kemungkinan akan ada di angka 50%-60% dari normal,” ujar Daniel.

Baca Juga: Permintaan kulkas dan TV LED Polytron Indonesia meningkat saat pandemi corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat