Permintaan Batubara China Diprediksi Turun untuk Pertama Kalinya Sejak 2017



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumsi batubara China diperkirakan turun pada 2025, menandai penurunan tahunan pertama sejak 2017. 

Proyeksi ini disampaikan Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batu Bara China (CCTD), yang mencatat penurunan penggunaan batu bara terutama berasal dari sektor kelistrikan yang menahan pemakaian sepanjang tahun.

CCTD tidak menyebutkan angka pasti penurunan konsumsi. Namun, perwakilan asosiasi itu mengungkapkan bahwa lebih dari separuh perusahaan batubara mengalami kerugian tahun ini. 


Baca Juga: Impor Batubara China Bisa Turun Hingga 100 Juta Ton di 2025

“Sebanyak 53,9% perusahaan di industri beroperasi merugi, dengan harga batubara di mulut tambang turun 16,8% secara tahunan,” ujarnya dalam pertemuan Rabu lalu.

Penurunan permintaan juga terjadi di sektor baja dan material bangunan, meski masih ditopang oleh peningkatan penggunaan di industri kimia. 

Untuk tahun depan, konsumsi batubara di pembangkit listrik diperkirakan kembali tumbuh stabil, sementara permintaan dari industri baja dan konstruksi masih akan menyusut. 

Sebaliknya, industri kimia berbasis batu bara diproyeksikan tetap menjadi motor pertumbuhan permintaan.

Baca Juga: Harga Bitcoin Hari Ini Jatuh ke Bawah US$ 110.000, Pertama Kali sejak Maret 2025

CCTD menyebut prospek industri membaik sejalan dengan kondisi makroekonomi yang lebih kuat, meningkatnya kebutuhan listrik, dan naiknya produksi proyek kimia berbasis batu bara.

Sementara itu, impor batubara China tahun ini diperkirakan mencapai 480 juta ton, turun 11% dibandingkan tahun 2024, seiring melemahnya permintaan dan meningkatnya pasokan domestik.

Selanjutnya: Layanan Google Play Berhenti? Ini 10 Cara Ampuh Mengatasinya

Menarik Dibaca: Cara Melacak HP Hilang Pakai IMEI di iPhone & Android, Simak Panduan Berikut!