KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara masih berada di tren bullish. Kamis (22/2), harga batubara kontrak pengiriman April 2018 di ICE Futures naik 1,74% menjadi US$ 104,95 per metrik ton. Dalam sepekan, harganya melesat 6,66%. Penggunaan batubara sebagai bahan bakar utama menjadi pendorong kenaikan permintaan. Wahyu Tribowo Laksono, analis Central Capital Futures, mengatakan, secara umum permintaan batubara masih tinggi. Selain di China, kenaikan permintaan juga terjadi di Amerika dan beberapa negara kawasan Asia. Sebanyak 41% listrik dunia saat ini masih bergantung pada pasokan batubara. Badan Energi Internasional memperkirakan permintaan batubara dunia akan mencapai 5,5 miliar ton pada 2022, ujar dia, kemarin. Meski permintaan batubara dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa cenderung turun, tetapi permintaan dari Asia masih cukup tinggi. Ekspor batubara AS ke Asia meningkat karena China, Jepang dan India berupaya mengimbangi berkurangnya pasokan batubara akibat gangguan Topan Debbie di Australia, April 2017.
Permintaan batubara semakin tinggi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara masih berada di tren bullish. Kamis (22/2), harga batubara kontrak pengiriman April 2018 di ICE Futures naik 1,74% menjadi US$ 104,95 per metrik ton. Dalam sepekan, harganya melesat 6,66%. Penggunaan batubara sebagai bahan bakar utama menjadi pendorong kenaikan permintaan. Wahyu Tribowo Laksono, analis Central Capital Futures, mengatakan, secara umum permintaan batubara masih tinggi. Selain di China, kenaikan permintaan juga terjadi di Amerika dan beberapa negara kawasan Asia. Sebanyak 41% listrik dunia saat ini masih bergantung pada pasokan batubara. Badan Energi Internasional memperkirakan permintaan batubara dunia akan mencapai 5,5 miliar ton pada 2022, ujar dia, kemarin. Meski permintaan batubara dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa cenderung turun, tetapi permintaan dari Asia masih cukup tinggi. Ekspor batubara AS ke Asia meningkat karena China, Jepang dan India berupaya mengimbangi berkurangnya pasokan batubara akibat gangguan Topan Debbie di Australia, April 2017.