JAKARTA. Minat terhadap beras organik meningkat pada 2010. Menurut penjual beras organik, penjualan selama sepuluh bulan pertama tahun ini bisa naik sedikitnya 30% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Achgus Sunindar, Pemilik Citra Organik, produsen beras Organik mencatat penjualan sejak bulan Januari hingga pertengahan Oktober 2010 naik sebesar 30% menjadi 70 ton dari periode yang sama tahun 2009. Menurutnya, kenaikan penjualan beras organik ini disebabakan oleh keberhasilan promosi yang selama ini dilakukannnya dan minat masyarakat perkotaan yang semakin sadar kesehatan. Sebanyak 50% beras organik Achgus terserap di pasar Jakarta, sisanya di Surabaya, Bandung, dan Solo. “Selama ini konsumen beras organik baru menengah ke atas saja,” ujarnya. Setali tiga uang dengan Antonius Gesang Wibowo, Pemilik Wibowo Organik, agen penujualan beras organik di Jakarta bilang. Meski baru tiga bulan menggeluti usaha ini setidaknya volume beras organik yang terjual saban bulannya meningkat. Bulan Agustus 2010 lalu, penjualan beras organiknya sebesar 100 kg, pada bulan September naik 100% menjadi 200 kg. Bulan ini Antonius memperkirakan penjualannya sama seperti bulan lalu. Antonius menjelaskan, selama ini beras dilepas di pasar yang terbatas, yaitu pada orang disekitarnya dan relasinya saja. “Saya mau coba mulai masuk ke supermarket, tapi kita masih butuh perisiapan dulu; terutama untuk kemasannya,” katanya. Antonius menghitung, harga beras organik hasil produksinya tergolong mahal. Misalnya, produk beras organik Cimelati Rp 10.500 per kg dan Raja Lele Rp 13.000 per kg. Menurutnya, mahalnya beras organik disebabkan produktivitas organik lebih rendah dibandingkan dengan beras nonorganik. Untuk 1 hektare sawah yang memproduksi beras organik menghasilkan sekitar 3-4 ton; sementara beras nonorganik bisa menghasilkan 5-6 ton per hektar.Tapi Citra Organik sudah mulai memproduksi beras organik dengan haraga lebih murah dengan jenis beras C4 yang bisa dijual dengan harga Rp 9000 per kg. Menurutnya dengan harga tersebut, beras organik bisa diserap oleh pasar yang lebih bawah dari sebelumnya. Pengiriman pertama dilakukan pada bulan Oktober 2010 dari produksi sebesar 16 ton sudah terserap pasar sebesar 8 ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Permintaan beras organik kian meningkat
JAKARTA. Minat terhadap beras organik meningkat pada 2010. Menurut penjual beras organik, penjualan selama sepuluh bulan pertama tahun ini bisa naik sedikitnya 30% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Achgus Sunindar, Pemilik Citra Organik, produsen beras Organik mencatat penjualan sejak bulan Januari hingga pertengahan Oktober 2010 naik sebesar 30% menjadi 70 ton dari periode yang sama tahun 2009. Menurutnya, kenaikan penjualan beras organik ini disebabakan oleh keberhasilan promosi yang selama ini dilakukannnya dan minat masyarakat perkotaan yang semakin sadar kesehatan. Sebanyak 50% beras organik Achgus terserap di pasar Jakarta, sisanya di Surabaya, Bandung, dan Solo. “Selama ini konsumen beras organik baru menengah ke atas saja,” ujarnya. Setali tiga uang dengan Antonius Gesang Wibowo, Pemilik Wibowo Organik, agen penujualan beras organik di Jakarta bilang. Meski baru tiga bulan menggeluti usaha ini setidaknya volume beras organik yang terjual saban bulannya meningkat. Bulan Agustus 2010 lalu, penjualan beras organiknya sebesar 100 kg, pada bulan September naik 100% menjadi 200 kg. Bulan ini Antonius memperkirakan penjualannya sama seperti bulan lalu. Antonius menjelaskan, selama ini beras dilepas di pasar yang terbatas, yaitu pada orang disekitarnya dan relasinya saja. “Saya mau coba mulai masuk ke supermarket, tapi kita masih butuh perisiapan dulu; terutama untuk kemasannya,” katanya. Antonius menghitung, harga beras organik hasil produksinya tergolong mahal. Misalnya, produk beras organik Cimelati Rp 10.500 per kg dan Raja Lele Rp 13.000 per kg. Menurutnya, mahalnya beras organik disebabkan produktivitas organik lebih rendah dibandingkan dengan beras nonorganik. Untuk 1 hektare sawah yang memproduksi beras organik menghasilkan sekitar 3-4 ton; sementara beras nonorganik bisa menghasilkan 5-6 ton per hektar.Tapi Citra Organik sudah mulai memproduksi beras organik dengan haraga lebih murah dengan jenis beras C4 yang bisa dijual dengan harga Rp 9000 per kg. Menurutnya dengan harga tersebut, beras organik bisa diserap oleh pasar yang lebih bawah dari sebelumnya. Pengiriman pertama dilakukan pada bulan Oktober 2010 dari produksi sebesar 16 ton sudah terserap pasar sebesar 8 ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News