BANDUNG. PT United Tractors Tbk (UNTR) menaikkan target volume penjualan alat berat dari 5.000 unit menjadi minimal 5.200 unit. Penyebab revisi target adalah meningkatnya permintaan dari industri tambang dan perkebunan. "Kami optimistis penjualan tahun ini minimal 5.200 unit," ujar Direktur Keuangan UNTR Gideon Hasan di Lembang, akhir pekan lalu. Ini merupakan revisi ketiga yang dilakukan UNTR. Di awal tahun, perseroan ini mematok penjualan alat berat sebanyak 4.000 unit. Di akhir kuartal I, target itu dinaikkan menjadi 4.500. Angka tersebut kemudian diubah UNTR pada akhir kuartal kedua menjadi 5.000 unit. Hingga September 2010, volume penjualan alat berat UNTR sudah menembus angka 4.114 unit, melampaui pencapaian tahun lalu yang hanya 3.111 unit. Penjualan alat berat di sembilan bulan pertama tahun ini meningkat sekitar 84% daripada penjualan di periode yang sama tahun 2009 sebanyak 2.237 unit.
Apabila target penjualan terbaru tercapai, maka di tahun ini penjualan alat berat UNTR akan naik 67% dibanding tahun 2009 lalu. Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra International Tbk (ASII), induk usaha UNTR mengatakan, pangsa pasar alat berat UNTR tahun ini ditargetkan mencapai 46%. "Target penjualan alat berat nasional 12.000 unit, kami targetkan bisa mengambil hingga 46%," papar dia. Jika asumsi itu tercapai, berarti penjualan alat berat UNTR hingga akhir tahun 5.520 unit. Dari realisasi penjualan alat berat di kuartal III lalu, sebanyak 60,5% atau 2.493 unit terjual ke perusahaan pertambangan dan 19,5% atau 806 unit ke perusahaan perkebunan. Perusahaan konstruksi membeli sebanyak 420 unit atau 10,2% dan sisanya dilepas ke industri kehutanan.