Permintaan China anjlok, harga minyak tergelincir



NEW YORK. Harga minyak melemah hampir 2% pada Senin lalu, seiring dengan kekhawatiran penurunan permintaan China dan kekhawatiran akan keputusan OPEC untuk terus memompa produksi minyak mentahnya. 

Harga minyak mentah AS ditutup melemah 99 sen, atau sekitar 1,67% menjadi US$ 58,14 per barel. Sementara harga minyak Brent turun 50 sen menjadi US$ 62,90 per barel.  

Turunnya harga minyak, dipengaruhi oleh langkah China yang merupakan negara net importir minyak mentah terbesar dunia. China menurut laporan resminya pada Senin lalu, telah mengurangi pembelian minyak mentahnya seperempat kali pada Mei 2015 dibandingkan pembelian April 2015. 


Para pedagang mengatakan, kilang-kilang minyak di China lebih banyak menggunakan stok minyak mentahnya pada bulan lalu, dibanding melakukan pembelian langsung. Hal itu membuat impor minyak negara Tirai Bambu tersebut menurun. 

Selain itu, banyak juga pabrik pengolahan yang berhenti produksi untuk dilakukan pemeliharaan. Sehingga permintaan akan minyak turun. Banyak yang mengatakan penurunan impor minyak China bahkan mencapai 26% month to month, berdasarkan data masuknya minyak sebesar 5,47 juta barel per hari.

"Penurunan impor minyak 4%-6% masih dapat diterima karena memang musim pemeliharaan kilang minyak di China. Namun jika penurunan mencapai 20% itu tanda adanya demand collapse," kata Bob Yawger, Director of energy futures Mizuho Securities USA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa