Permintaan China turun, emas merosot



JAKARTA. Harga emas terus merosot dalam sepekan ini. Data penurunan permintaan emas di kuartal-III yang dilansir World Gold Council (WGC) menjadi sentimen negatif yang menekan harga emas.

Harga kontrak emas untuk pengiriman Desember 2012, kemarin (16/11), di bursa Comex pukul 17.20 WIB, melemah 0,24% menjadi US$ 1.709,70 per ons dari harga sehari sebelumnya. Dalam sepekan, harga emas telah melorot 1,22%. Berdasarkan rilis WGC, permintaan emas global pada kuartal III 2012 turun 11% dibanding peirode yang sama di 2011.

Penurunan ini terjadi akibat perlambatan ekonomi China. Maklum, China adalah salah satu konsumen emas terbesar di dunia.


Pembelian perhiasan di China turun 5,5% pada periode itu. Sementara, pembelian emas batangan dan emas koin melemah 12%. Jika ditotal, pembelian emas di China pada kuartal-III sebesar 176,80 ton. 

Berpotensi tertekan

Sedangkan, permintaan emas dari India masih meningkat sebesar 7,3% di kuartal-III. Pembelian emas batangan dan koin naik 12%. Total pembelian emas India sebesar 223,10 ton. Sekadar informasi, India menjadi negara pembeli emas terbanyak di 2011.

Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan, meski permintaan dari India sebagai konsumen emas terbesar dunia meningkat, namun itu tetap tidak dapat mengangkat harga emas.

Selain dari China, pelaku pasar masih memusatkan perhatian pada potensi jurang fiskal (fiscal cliff) yang akan melanda di Amerika Serikat (AS). “Perundingan pemerintah Obama dengan parlemen belum dimulai, tapi telah muncul kekhawatiran tidak adanya kata sepakat,” ungkap Ariston, Jumat (16/11).

Ketidakjelasan kondisi ekonomi Eropa, terutama Yunani makin menambah kekhawatiran pasar terhadap masa depan ekonomi dunia. "Harga emas minggu depan akan sulit terdongkrak," ujar analis Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, kemarin. 

Dari segi teknikal, Ariston melihat, harga emas masih akan tertekan. Indikator moving average convergence divergence (MACD) di grafik 4 jam masih menunjukkan pelemahan. Pergerakannya terbuka ke bawah menembus level 0. Stochastic berbalik ke bawah, demikian pula relative strength index (RSI) masih menguji di level oversold. Selain itu, harga pun masih bergerak di bawah moving average (MA) 200. 

Prediksi Ariston, harga emas sepekan ke depan bergerak di US$ 1.700 – US$ 1.740 per ons troi. Proyeksi Kiswoyo, harga emas sepekan ke depan di rentang US$ 1.650 – US$ 1.800 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini