Permintaan dari China mereda, harga CPO terpangkas



KUALA LUMPUR. Harga crude palm oil (CPO) hari ini (8/1) tergerus ke level terendah dalam dua pekan terakhir. Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak CPO untuk pengantaran Maret turun sebesar 1% menjadi 2.394 ringgit atau US$ 788 per metrik ton di Malaysia Derivatives Exchange. Ini merupakan level terendah untuk kontrak CPO yang paling aktif diperdagangkan sejak 21 Desember lalu. Pada pukul 12.27 waktu Kuala Lumpur, kontrak yang sama berada di level 2.405 ringgit. Penurunan harga CPO terjadi seiring sinyal penurunan permintaan dari China terkait pemberlakukan pengetatan impor CPO. Peraturan yang berlaku efektif pada 1 Januari lalu itu dipicu oleh keinginan pemerintah untuk meningkatkan keamanan standar makanan impor ke China. Selain itu, sebelumnya China sudah menyimpan CPO sebagai cadangan sebelum pemberlakuan peraturan impor tersebut. Kondisi itulah yang menyebabkan cadangan CPO China terkerek ke level tertinggi sepanjang sejarah kemarin menjadi 1,1 juta ton. "Permintaan CPO dari China pada Januari kemungkinan akan menurun," jelas Benny Lee, market strategist Jupiter Securities Sdn di Kuala Lumpur. Dia juga memprediksi, seiring rendahnya permintaan, cadangan CPO Malaysia akan semakin meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie