JAKARTA. Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, ikut bereaksi terhadap tudingan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang menyatakan bahwa mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dulu menghalangi pembubaran Petral. Ramahdan menilai, tudingan Sudirman terhadap SBY merupakan fitnah. Karena itu, Ramadhan pun meminta Presiden Jokowi jangan hanya diam. "Presiden Jokowi tak boleh mendiamkan fitnah menterinya itu. Dia Presiden. Jika pembantunya berbuat kesalahan fatal, ya Pak Jokowi jangan anteng saja. Menurut saya, Pak Jokowi, tolong disiplinkan menteri Anda. Menteri Sudirman layak di-reshuffle secepatnya. Menteri kok main fitnah, menuduh mantan Presiden pula," kata Ramadhan dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (19/5). SBY sebelumnya bereaksi keras atas tudingan Sudirman Said yang dilaporkan telah menyebut SBY tidak berupaya membubarkan Petral. "Saya amat terkejut dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyerang dan mendiskreditkan saya, ketika menjadi Presiden dulu. Sudirman Said, melalui Berita Republika Online, mengatakan bahwa pemberantasan Mafia Migas selalu berhenti di Meja SBY," kata SBY seperti dikutip dari laman Facebook pribadinya, Senin (18/5).
Permintaan Demokrat, Menteri ESDM dipecat
JAKARTA. Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, ikut bereaksi terhadap tudingan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang menyatakan bahwa mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dulu menghalangi pembubaran Petral. Ramahdan menilai, tudingan Sudirman terhadap SBY merupakan fitnah. Karena itu, Ramadhan pun meminta Presiden Jokowi jangan hanya diam. "Presiden Jokowi tak boleh mendiamkan fitnah menterinya itu. Dia Presiden. Jika pembantunya berbuat kesalahan fatal, ya Pak Jokowi jangan anteng saja. Menurut saya, Pak Jokowi, tolong disiplinkan menteri Anda. Menteri Sudirman layak di-reshuffle secepatnya. Menteri kok main fitnah, menuduh mantan Presiden pula," kata Ramadhan dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (19/5). SBY sebelumnya bereaksi keras atas tudingan Sudirman Said yang dilaporkan telah menyebut SBY tidak berupaya membubarkan Petral. "Saya amat terkejut dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyerang dan mendiskreditkan saya, ketika menjadi Presiden dulu. Sudirman Said, melalui Berita Republika Online, mengatakan bahwa pemberantasan Mafia Migas selalu berhenti di Meja SBY," kata SBY seperti dikutip dari laman Facebook pribadinya, Senin (18/5).