KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mengawali pekan ini dengan pelemahan. Senin (14/1), kurs rupiah di pasar spot terkoreksi 0,55% menjadi Rp 14.125 per dollar Amerika Serikat (AS). Namun, pergerakan mata uang Garuda pada kurs tengah Bank Indonesia justru menguat 0,17% ke level Rp 14.052 per dollar AS. Menurut ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual, pelemahan rupiah hari ini berkat sentimen domestik. Lantaran, permintaan terhadap the greenback di dalam negeri cenderung besar. "Permintaan dollar AS meningkat karena kebutuhan importir di awal tahun cukup besar seperti untuk pembelian bahan baku dan pembayaran minyak," kata dia, hari ini. Lebih lanjut, David bilang, untuk pergerakan rupiah besok masih menanti rilis neraca perdagangan Indonesia bulan Desember. Hitungan David, neraca dagang masih defisit dengan kecenderungan menipis. "Prediksi kami, defisit neraca dagang bulan Desember di sekitar US$ 700 juta," ujar David.
Permintaan dollar AS membesar, rupiah melemah di awal pekan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mengawali pekan ini dengan pelemahan. Senin (14/1), kurs rupiah di pasar spot terkoreksi 0,55% menjadi Rp 14.125 per dollar Amerika Serikat (AS). Namun, pergerakan mata uang Garuda pada kurs tengah Bank Indonesia justru menguat 0,17% ke level Rp 14.052 per dollar AS. Menurut ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual, pelemahan rupiah hari ini berkat sentimen domestik. Lantaran, permintaan terhadap the greenback di dalam negeri cenderung besar. "Permintaan dollar AS meningkat karena kebutuhan importir di awal tahun cukup besar seperti untuk pembelian bahan baku dan pembayaran minyak," kata dia, hari ini. Lebih lanjut, David bilang, untuk pergerakan rupiah besok masih menanti rilis neraca perdagangan Indonesia bulan Desember. Hitungan David, neraca dagang masih defisit dengan kecenderungan menipis. "Prediksi kami, defisit neraca dagang bulan Desember di sekitar US$ 700 juta," ujar David.