Permintaan dollar dan rupiah seimbang, BI tak intervensi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbeda dengan hari kemarin yang all out menggunakan semua instrumen untuk intervensi, Bank Indonesia (BI) pada Rabu (12/12) ini memilih tak melakukan intervensi terhadap rupiah. Ini lantaran permintaan dollar maupun rupiah berimbang. “Tidak ada intervensi hari ini, karena permintaan seimbang,” tandas Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah kepada KONTAN (12/12).

Sempat melemah di kisaran Rp 14.610 per dollar Amerika Serikat (AS), rupiah ditutup menguat hari ini. Berdasarkan kurs perdagangan antar bank alias Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) rupiah di level Rp 14.577 per dollar AS, menguat dibanding kemarin (11/12) yang ada di level Rp 14.613. “Kondisi ini seiring dengan penguatan nilai tukar  di kawasan Asia seiring meredanya tensi perang dagang (trade war) antara China dan AS. Ini meningkatkan risk appetite investor,” jelas Nanang.

Penguatan rupiah juga terpacu, antara lain, penguatan  USD akibat berlanjutnya  pelemahan GBP dan EUR, seiring meningkatnya ketidakpastian Brexit pasca Perdana Menteri Inggris Theresa May tak mendapatkan dukungan atas kepemimpinannya serta memburuknya ekonomi Prancis yang ditandai terlampaunya defisit anggaran lebih dari 3%.  


Proyeksi Nanang, jika tak ada Brexit, rupiah bisa menguat terdorong fundamental Indonesia. Yang pasti, kurs tengah BI sore hari ditutup di level Rp 14.595, relatif stabil dibandingkan kurs penutupan kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Titis Nurdiana