JAKARTA. Pada transaksi menjelang sore ini (26/7), rupiah masih melanjutkan pelemahan kemarin. Dengan demikian, pelemahan rupiah sudah terjadi selama empat hari terakhir. Pada pukul 15.51, rupiah mencatatkan pelemahan sebesar 0,1% menjadi 9.493 per dollar. Sementara, tingkat volatilitas rupiah dalam sebulan terakhir stabil di level 8%.Pelemahan rupiah terjadi setelah adanya spekulasi bahwa importir melakukan aksi beli dollar AS untuk membayar tagihan akhir bulan. Faktor lainnya adalah investor asing memangkas kepemilikannya atas saham-saham di Indonesia. Data dari Bursa Efek Indonesia menunjukkan, investor asing banyak melepas kepemilikan sahamnya dengan nilai mencapai US$ 98 juta dalam tiga hari pertama pada pekan ini. "Rupiah tertekan seiring kenaikan permintaan dollar menjelang akhir bulan. Selain itu, saham Indonesia mungkin dinilai sudah mahal setelah mecapai level 4.000 dan investor terlihat berhati-hati terhadap kinerja emiten," jelas Bayu Kurniawan, foreign exchange trader PT Bank Ekonomi Raharja.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Permintaan dollar tinggi, posisi rupiah tertekan
JAKARTA. Pada transaksi menjelang sore ini (26/7), rupiah masih melanjutkan pelemahan kemarin. Dengan demikian, pelemahan rupiah sudah terjadi selama empat hari terakhir. Pada pukul 15.51, rupiah mencatatkan pelemahan sebesar 0,1% menjadi 9.493 per dollar. Sementara, tingkat volatilitas rupiah dalam sebulan terakhir stabil di level 8%.Pelemahan rupiah terjadi setelah adanya spekulasi bahwa importir melakukan aksi beli dollar AS untuk membayar tagihan akhir bulan. Faktor lainnya adalah investor asing memangkas kepemilikannya atas saham-saham di Indonesia. Data dari Bursa Efek Indonesia menunjukkan, investor asing banyak melepas kepemilikan sahamnya dengan nilai mencapai US$ 98 juta dalam tiga hari pertama pada pekan ini. "Rupiah tertekan seiring kenaikan permintaan dollar menjelang akhir bulan. Selain itu, saham Indonesia mungkin dinilai sudah mahal setelah mecapai level 4.000 dan investor terlihat berhati-hati terhadap kinerja emiten," jelas Bayu Kurniawan, foreign exchange trader PT Bank Ekonomi Raharja.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News