Permintaan Ekspor dan Domestik Mendongkrak Produksi Batubara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku usaha pertambangan batubara menilai terjadi peningkatan produksi batubara menjelang tutup tahun. Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengungkapkan, kenaikan produksi didorong permintaan baik ekspor maupun dalam negeri.

"Sejauh ini produksi cukup tinggi, ditopang permintaan ekspor dan domestik," kata Hendra kepada Kontan.co.id, Senin (11/12).

Sebelumnya, pelaku usaha memang mengharapkan adanya peningkatan konsumsi batubara memasuki musim dingin.


Merujuk Minerba One Data Indonesia (MODI) per Senin (11/12), produksi batubara sampai saat ini mencapai 718,37 juta ton atau setara 103,44% dari target produksi sebesar 694,50 juta ton.

Baca Juga: Tidak Mundur Lagi, PLTGU Jawa 1 Diusahakan Beroperasi Akhir Tahun Ini

Sementara itu, realisasi ekspor batubara mencapai 363,17 juta ton atau setara 8,95% dari target ekspor sebesar 460 juta ton. Adapun, pemenuhan domestic market obligation (DMO) batubara mencapai 71,06 juta ton atau setara 40,19% dari target sebesar 176,80 juta ton. Untuk realisasi domestik mencapai 306,89 juta ton.

Hendra mengatakan, terjadi kenaikan harga batubara dalam beberapa waktu terakhir. Merujuk data Argus Media, sepanjang periode September-November 2023, fluktuasi harga batubara masih terjadi. Meski demikian, tren harga dalam kondisi yang terjaga untuk sejumlah kalori batubara. 

Untuk Indonesia Coal Index (ICI) 1 (6.500 GAR/6.200 NAR) per November tercatat sebesar US$ 118,75 per ton. Sementara harga ICI 2 (5.800 GAR/5.500 NAR) sebesar US$ 92,89 per ton, ICI 3 (5.000 GAR/4.600 NAR) sebesar US$ 79,71 per ton. Sedangkan ICI 4 (4.200 GAR/3.800 NAR) tercatat sebesar US$ 58,35 per ton dan ICI 5 (3.400 GAR/3.000 NAR) sebesar US$ 38,38 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati