NEW YORK. Harga kontrak emas dunia di New York mencatatkan kenaikan tadi malam (29/11). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 12.42 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik 1% menjadi US$ 1.250,40 per troy ounce di Comex, New York. Pada 25 November lalu, harga emas menyentuh level US$ 1.226,40 per troy ounce, yang merupakan level terendah sejak 8 Juli. Kenaikan harga emas terjadi seiring adanya sinyal kenaikan permintaan emas batangan, perhiasan emas, dan koin emas di China. Sekadar mengingatkan, China merupakan merupakan pembeli emas terbesar kedua dunia. Pada Oktober lalu, impor bersih emas China dari Hong Kong mendaki ke level kedua tertinggi setelah rekor. "Kenaikan permintaan emas menyokong harga emas," jelas Dean Popplewell, currency analyst Oanda Corp. Sementara itu, Victor Thianpiriya, analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Singapura, menambahkan meski permintaan fisik emas cukup solid, namun tidak cukup bullish untuk mendongkrak harga emas secara signifikan.Catatan saja, sepanjang bulan ini, harga emas merosot 5,5%. Ini merupakan penurunan terbesar untuk harga emas pada November sejak 1978. India merupakan konsumen emas terbesar dunia. Sepanjang tahun ini, harga emas sudah merosot 25%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Permintaan emas di China naik, emas di NY mendaki
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia di New York mencatatkan kenaikan tadi malam (29/11). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 12.42 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik 1% menjadi US$ 1.250,40 per troy ounce di Comex, New York. Pada 25 November lalu, harga emas menyentuh level US$ 1.226,40 per troy ounce, yang merupakan level terendah sejak 8 Juli. Kenaikan harga emas terjadi seiring adanya sinyal kenaikan permintaan emas batangan, perhiasan emas, dan koin emas di China. Sekadar mengingatkan, China merupakan merupakan pembeli emas terbesar kedua dunia. Pada Oktober lalu, impor bersih emas China dari Hong Kong mendaki ke level kedua tertinggi setelah rekor. "Kenaikan permintaan emas menyokong harga emas," jelas Dean Popplewell, currency analyst Oanda Corp. Sementara itu, Victor Thianpiriya, analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Singapura, menambahkan meski permintaan fisik emas cukup solid, namun tidak cukup bullish untuk mendongkrak harga emas secara signifikan.Catatan saja, sepanjang bulan ini, harga emas merosot 5,5%. Ini merupakan penurunan terbesar untuk harga emas pada November sejak 1978. India merupakan konsumen emas terbesar dunia. Sepanjang tahun ini, harga emas sudah merosot 25%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News