Permintaan Emas Tinggi, Kinerja Antam (ANTM) Diprediksi Meningkat hingga Akhir Tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) diproyeksikan akan terus meningkat hingga akhir tahun 2024, seiring dengan tingginya permintaan emas di pasar global.

Lukman Leong, analis dari DFCX Futures memperkirakan kinerja Antam akan lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya, seiring harga emas terus mengalami kenaikan.

“Hingga akhir tahun, kinerja Antam diprediksi tetap solid karena permintaan emas terus naik, meski harga komoditas tersebut semakin tinggi,” ungkap Lukman dalam keterangannya, Rabu (9/10).


Baca Juga: Harga Emas Antam Merosot Rp 8.000 Hari Ini Rabu 9 Oktober

Selain kinerja operasional yang diperkirakan membaik, harga saham Antam juga berpotensi terkerek naik, meskipun tidak sepenuhnya sejalan dengan peningkatan harga emas.

Kenaikan harga saham ANTM belakangan ini juga didorong oleh sentimen pasar yang positif, terutama terkait dengan pemangkasan suku bunga oleh The Fed dan stimulus ekonomi dari China.

“Harga saham Antam masih berpotensi naik meski terbatas, seiring dengan sentimen risk-on di pasar,” tambah Lukman.

 
ANTM Chart by TradingView

Per 25 September 2024, harga saham ANTM tercatat mengalami kenaikan sebesar 6,60% dari Rp 1.440 menjadi Rp 1.535 per saham.

Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (2 Oktober 2023), saham Antam mengalami penurunan sebesar 14,96% dari Rp 1.805.

Baca Juga: Aksi Antam (ANTM) Akuisisi Grup Tsingshan & Transaksi Afiliasi US$ 120,5 Juta

Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa total nilai transaksi saham ANTM mencapai Rp 388,60 miliar dengan volume perdagangan sebesar 2.544.616 lot.

Saham ANTM memiliki earning per share (EPS) sebesar Rp 129, dengan rasio price to earning (PER) sebesar 11,63 kali dan price to book value (PBV) sebesar 1,23 kali.

Dengan permintaan emas yang diperkirakan tetap tinggi, prospek kinerja Antam hingga akhir tahun 2024 diprediksi positif, meski beberapa tantangan dari fluktuasi harga emas dan kondisi pasar global tetap perlu diantisipasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto