KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan pemenuhan kebutuhan gas bumi domestik untuk kelistrikan berada pada level yang stagnan selama 10 tahun ke depan. Saat ini, kebutuhan gas bumu lebih banyak untuk ekspor. "Gas bumi di Indonesia di 2020 ditargetkan untuk ekspor sebesar kurang lebih hampir 20.000 mmscfd, industri 1.296 mmscfd, listrik 1.249 mmscfd, gas rumah tangga 25,8 mmscfd, transportasi baru 11 mmscfd lalu pupuk dan petrokimia 1.027 mmscfd," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (19/1). Arifin pun memastikan ke depannya prioritas penggunaan gas untuk kebutuhan domestik bakal terus didorong. Dengan demikian, porsi untuk ekspor secara perlahan akan dikurangi.
Permintaan gas bumi untuk sektor kelistrikan diprediksi stagnan 10 tahun ke depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan pemenuhan kebutuhan gas bumi domestik untuk kelistrikan berada pada level yang stagnan selama 10 tahun ke depan. Saat ini, kebutuhan gas bumu lebih banyak untuk ekspor. "Gas bumi di Indonesia di 2020 ditargetkan untuk ekspor sebesar kurang lebih hampir 20.000 mmscfd, industri 1.296 mmscfd, listrik 1.249 mmscfd, gas rumah tangga 25,8 mmscfd, transportasi baru 11 mmscfd lalu pupuk dan petrokimia 1.027 mmscfd," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (19/1). Arifin pun memastikan ke depannya prioritas penggunaan gas untuk kebutuhan domestik bakal terus didorong. Dengan demikian, porsi untuk ekspor secara perlahan akan dikurangi.