JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memperkirakan permintaan gas tahun depan akan bertambah, seiring pemulihan ekonomi global. Sayang, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini belum dapat mengimbanginya dengan peningkatan kapasitas produksi. Alhasil, manajemen PGAS menduga, pendapatan tahun depan akan cenderung datar-datar saja. Direktur Utama PGAS Hendi Prio Santoso menuturkan, saat ini PGAS sudah menyiapkan tambahan jaringan distribusi sepanjang lebih dari 5.800 km. Tapi, ini baru mencukupi untuk kebutuhan konsumen dalam negeri. "Di luar itu, kami belum ada rencana menambah lagi jaringan pipa yang baru," ujar dia. Analis OSK Nusadana Securities Indonesia Andrey Wijaya menyarankan, untuk mengimbangi permintaan gas dunia dan domestik, PGAS memang harus menambah kapasitas produksinya secara signifikan. "Karena perekonomian akan terus menggeliat, sehingga permintaan gas pasti melonjak," katanya.
Permintaan gas tinggi, namun kinerja PGAS diramal datar
JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memperkirakan permintaan gas tahun depan akan bertambah, seiring pemulihan ekonomi global. Sayang, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini belum dapat mengimbanginya dengan peningkatan kapasitas produksi. Alhasil, manajemen PGAS menduga, pendapatan tahun depan akan cenderung datar-datar saja. Direktur Utama PGAS Hendi Prio Santoso menuturkan, saat ini PGAS sudah menyiapkan tambahan jaringan distribusi sepanjang lebih dari 5.800 km. Tapi, ini baru mencukupi untuk kebutuhan konsumen dalam negeri. "Di luar itu, kami belum ada rencana menambah lagi jaringan pipa yang baru," ujar dia. Analis OSK Nusadana Securities Indonesia Andrey Wijaya menyarankan, untuk mengimbangi permintaan gas dunia dan domestik, PGAS memang harus menambah kapasitas produksinya secara signifikan. "Karena perekonomian akan terus menggeliat, sehingga permintaan gas pasti melonjak," katanya.