JAKARTA. Industri makanan dan minuman diproyeksikan tumbuh 6% tahun ini. Angka ini berasal dari kedatangan investor baru serta ekspansi dari industri makanan dan minuman yang sudah ada. Jika industri ini tumbuh 6%, penjualannya diprediksi bisa mencapai Rp 742 triliun. Tahun lalu, industri makanan dan minuman mengantongi penjualan Rp 700 triliun. Setali tiga uang dengan pertumbuhan bisnis, kebutuhan bahan baku juga ikut tumbuh. Salah satu kebutuhan bahan baku yang tumbuh itu adalah gula rafinasi. Angka kebutuhan gula ini diperkirakan naik seiring pertumbuhan industrinya. "Tahun ini kebutuhan gula rafinasi 3 juta ton-3,1 juta ton," kata Franky Sibarani, Sekretaris Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) kepada KONTAN, Selasa (26/8).
Permintaan gula rafinasi meningkat
JAKARTA. Industri makanan dan minuman diproyeksikan tumbuh 6% tahun ini. Angka ini berasal dari kedatangan investor baru serta ekspansi dari industri makanan dan minuman yang sudah ada. Jika industri ini tumbuh 6%, penjualannya diprediksi bisa mencapai Rp 742 triliun. Tahun lalu, industri makanan dan minuman mengantongi penjualan Rp 700 triliun. Setali tiga uang dengan pertumbuhan bisnis, kebutuhan bahan baku juga ikut tumbuh. Salah satu kebutuhan bahan baku yang tumbuh itu adalah gula rafinasi. Angka kebutuhan gula ini diperkirakan naik seiring pertumbuhan industrinya. "Tahun ini kebutuhan gula rafinasi 3 juta ton-3,1 juta ton," kata Franky Sibarani, Sekretaris Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) kepada KONTAN, Selasa (26/8).