Permintaan India dan China membayangi batubara



JAKARTA. Harga batubara sedikit bertenaga di tengah optimisme perbaikan ekonomi China. Meski demikian, pergerakan harga ke depan masih dibayangi oleh lemahnya permintaan.

Mengutip Bloomberg, Rabu (14/4) harga batubara kontrak pengiriman Juli 2016 di ICE Future Exchange menguat 0,5% ke level US$ 48,35 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, batubara menguat 0,3%.

Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Trade Point Futures mengatakan, harga batubara turut terangkat bersama komoditas lainnya setelah data neraca perdagangan China bulan Maret mencatat angka surplus sebesar US$ 29,9 juta. Angka ekspor naik 11,5% sedangkan impor turun 7,6%. "Meski impor turun, tetapi impor komoditas naik termasuk komoditas tambang," ujarnya.


Meski demikian, sentimen ini hanya dapat mengangkat harga batubara dalam jangka pendek. Analis Bloomberg Intelligence, Andrew Cosgrove dalam riset memaparkan, pelemahan yuan dan rendahnya harga batubara termal memicu aksi penambahan stok di pelabuhan batubara China sejak pertengahan Februari lalu.

Cadangan batubara naik hampir 2 juta metrik ton sejak posisi terendah di pertengahan kuartal pertama yakni 12,5 juta ton. Kenaikan ini bisa terus berlanjut jika badan arbitrase terus mendukung pembelian melalui kargo laut.

Editor: Yudho Winarto